Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, HIpertensi Paru Lebih Banyak Menyerang Wanita

Reporter

image-gnews
Kanker Paru-paru Kerap Terlambat Ditangani
Kanker Paru-paru Kerap Terlambat Ditangani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hipertensi paru dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, Bambang Budi Siswanto, mengatakan hipertensi paru terjadi ketika tekanan darah paru mencapai di atas 25 mmHg. Tekanan darah normal pada arteri pulmonal biasanya berkisar antara 8 hingga 20 mmHg.

Menurutnya, untuk memeriksa tekanan darah pada paru berbeda dengan pemeriksaan tensi biasa. Pemeriksaan dilakukan melalui proses kateterisasi jantung kanan dengan biaya yang terbilang cukup mahal, yaitu mencapai hingga Rp10 juta.

Artikel lain:
Dokter Ungkap Kaitan Obat Pelangsing dan Hipertensi Paru
Dokter: Rokok Tak Cuma Mengganggu Paru tapi Juga Lambung
Paparan Polusi Udara Terus Menerus Tingkatkan Risiko Kanker Paru
Waspadai Cepatnya Perkembangan Kanker Paru, Ini Kata Dokter

Sebelum dilakukan proses kateterisasi, dokter akan memulainya dengan serangkaian pemeriksaan, mulai dari pengecekan detak jantung dengan stetoskop. Jika iramanya tidak beraturan dan terdapat tanda-tanda khusus, maka akan dilanjutkan dengan rontgen dada dan rekam jantung, tes darah, tes fungsi paru.

“Jika pada deteksi awal ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada hipertensi paru, harus dilakukan proses kateterisasi jantung kanan sebagai tes paling akurat untuk mendiagnosis hipertensi paru,” jelasnya.

Deteksi sedini mungkin menurutnya perlu untuk dilakukan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Pasalnya, tingkat kematian hipertensi paru lebih tinggi dibandingkan kanker payudara dan kanker kolorektal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Ketua Yayasan Hipertensi Paru Indonesia, Indriani Ginoto, mengatakan dari data yang dihimpun YHPI selama beberapa tahun terakhir, prevalensi Hipertensi Paru di dunia adalah 1 pasien per 10.000 penduduk. Artinya diperkirakan terdapat 25.000 pasien hipertensi paru di Indonesia.

Menurut catatan YHPI, hipertensi paru lebih sering diderita anak-anak hingga usia dewasa pertengahan, juga lebih sering dialami perempuan dengan perbandingan 9:1, dengan mean survival sampai timbulnya gejala penyakit sekitar 2-3 tahun.

Banyaknya perempuan yang menderita hipertensi paru karena penyebab penyakit ini sebagian besar didasari oleh berbagai penyakit yang banyak diderita perempuan, seperti lupus dan penyakit jantung bawaan.

“Sayangnya, penanganan hipertensi paru di Indonesia terkendala oleh berbagai faktor, termasuk belum luasnya kesadaran terhadap bahaya penyakit hipertensi paru karena dari sekitar 25.000 yang mungkin menderita hipertensi, baru 120 pasien yang aktif dari seluruh Indonesia sehingga banyak yang tidak terdeteksi,” ungkap Indriani.

Hal ini menyebabkan semakin banyak penderita yang meninggal dunia bahkan kurang dari 2 tahun. Di dunia, menurut Indriani, saat ini terdapat sekitar 14 jenis molekul obat hipertensi paru dan baru tersedia 4 jenis di Indonesia.  Dia berharap agar akses terhadap obat-obatan penyakit hipertensi paru termasuk obat-obatan golongan sildenafil dengan dosis tertentu dapat dipercepat implementasinya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

4 Juli 2023

Ilustrasi daun bidara. Shutterstock
Segudang Manfaat Buah Bidara Upas, Penyembuh Radang Usus Buntu hingga Diabetes

buah bidara dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit


Mengenali Tanda dan Gejala Hipertensi Paru Bukan Cuma Sesak Napas

3 Desember 2022

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tanda dan Gejala Hipertensi Paru Bukan Cuma Sesak Napas

Hipertensi paru atau hipertensi pulmonal yaitu jenis tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung. Ini gejalanya.


Darah Tinggi Bisa Menyerang Paru-paru Disebut Hipertensi Paru, Begini Gejalanya

2 Desember 2022

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Darah Tinggi Bisa Menyerang Paru-paru Disebut Hipertensi Paru, Begini Gejalanya

Hipertensi yang menyerang paru-paru dikenal sebagai hipertensi paru atau pulmonal. Bagaimana gejalanya?


Kenali Sakit Dada Bagian Kanan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

27 November 2022

Ilustrasi wanita nyeri dada. Freepik.com
Kenali Sakit Dada Bagian Kanan Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Sakit dada bagian kiri mengindikasi penyakit jantung, sedangkan sakit dada bagian kanan menjadi tanda dari penyakit apa?


Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Remaja, sampai Dewasa

11 Maret 2022

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Remaja, sampai Dewasa

Ketahui apa saja gejala kelainan jantung bawaan sejak bayi, anak-anak, remaja, sampai dewasa. Penting untuk mencegah penyakit kronis lainnya.


Gejala Penyakit Hipertensi Paru yang Sering Dikira Asma dan TBC

11 Maret 2022

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Gejala Penyakit Hipertensi Paru yang Sering Dikira Asma dan TBC

Ketahui apa itu penyakit hipertensi paru dan apa saja gejalanya.


Waspadai Hipertensi Paru pada Anak, Kenali Gejalanya

10 Maret 2022

ilustrasi anak sesak napas
Waspadai Hipertensi Paru pada Anak, Kenali Gejalanya

Meskipun angka prevalensinya relatif rendah, hipertensi paru tetap menjadi suatu tantangan bidang kesehatan karena dapat berakibat fatal bagi pasien.


Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

8 Februari 2021

Ilustrasi adopsi anjing dan kucing. Salemcountyhumanesociety.org
Punya Hewan Peliharaan, Awas Tertular Penyakit Berikut

Punya hewan peliharaan memang menghibur. Tapi awas, mereka juga bisa menularkan penyakit kepada pemiliknya.


Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

8 Februari 2021

Petugas BPBD DKI Jakarta mengevakuasi korban banjir di RT11 RW05 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, menggunakan perahu karet, Minggu (7/2/2021). Banjir terjadi akibat luapan Kali Ciliwung. (ANTARA/HO-BPBD DKI).
Banjir Lagi, Waspadai Penyakit Akibat Virus dan Jamur Berikut

Banjir selalu menyisakan berbagai masalah, bukan hanya kotoran dan lumpur tapi juga beragam penyakit akibat virus dan jamur.


Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

7 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Mengenal Vertigo, Penyakit Penyebab Wafatnya Rektor Paramadina

Rektor Paramadina, Firmanzah, wafat karena vertigo. Penyakit ini banyak dialami orang tapi kurang dipahami bahayanya.