TEMPO.CO, Jakarta - Di musim haji 2018, pemerintah Indonesia telah mengimbau para jemaah untuk mempersiapkan hati dan fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci. Para jemaah haji juga disarankan menjaga keamanan barang mereka, khususnya uang tunai dan kartu pembayaran.
Sejalan dengan imbauan tersebut, Mastercard membagikan beberapa tips untuk memastikan keamanan transaksi pembayaran para jemaah selama melakukan perjalanan haji. Beberapa tips tersebut antara lain.
Artikel lain:
Jaga Kesehatan saat Menunaikan Ibadah Haji dengan 4 Kiat Berikut
Kiat Mengantisipasi Cuaca Ekstrem saat Ibadah Haji
2 Jenis Penyakit yang Mengintai Para Calon Jamaah Haji
Musim Haji 2017: Simak 5 Trik Menghindari Heat Stroke
#Bawa kartu nontunai dan uang tunai secukupnya
Bagi para calon jamaah haji yang baru pertama kali pergi, terkadang menentukan jumlah uang tunai yang harus dibawa menjadi dilema tersendiri. Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kerap mengimbau para jemaah untuk membawa uang tunai secukupnya ketika berangkat ke Tanah Suci mengingat membawa uang tunai dalam jumlah besar memiliki risiko keamanan yang tinggi.
Untuk itu, saat para jamaah haji yang ingin melakukan transaksi di toko, pembayaran elektronik menjadi pilihan terbaik karena dapat diterima secara global serta lebih aman dan nyaman.
Baca Juga:
Bertransaksi menggunakan mesin ATM menawarkan keamanan lebih dibandingkan membawa uang tunai dalam jumlah besar saat sedang berpergian. Selain itu, mesin ATM dapat ditemukan di pintu keluar bandara serta beberapa lokasi lain selama perjalanan sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan saat harus melakukan penarikan tunai.
Di kota Jeddah, Mekkah dan Madinah, terdapat mesin-mesin ATM yang menawarkan pilihan Bahasa Indonesia untuk jemaah haji asal Indonesia yang ingin melakukan penarikan tunai.
#Jaga keamanan kartu dan pastikan Anda telah menyimpan kontak bank
Untuk menjaga keamanan kartu, setelah melakukan penarikan tunai, para jemaah haji diimbau untuk segera mengambil uang, kartu, serta bukti penarikan dari mesin ATM, kemudian menyimpannya di tempat yang aman untuk menghindari pencurian maupun kerusakan kartu.
Para jamaah juga disarankan untuk selalu menyimpan dompet di tempat yang aman sehingga mengurangi risiko kehilangan atau pencurian. Jika kartu tersebut sudah dilengkapi dengan teknologi chip terbaru, para jamaah bahkan dapat menikmati fitur perlindungan tambahan untuk meningkatkan keamanan kartu.
Selain itu, gunakan Personal Identification Number (PIN) yang berbeda untuk setiap kartu Anda, karena praktik ini merupakan cara terbaik untuk menjaga keamanan kartu. Para jemaah haji diminta untuk tidak menuliskan PIN pada benda yang diletakkan dalam dompet maupun pada kartu itu sendiri.
Apabila Anda lupa PIN atau kartu hilang, segera laporkan hal tersebut kepada pihak bank. Pastikan Anda memiliki detail kontak bank di tempat yang mudah diakses agar dapat melaporkan kasus kehilangan atau pencurian sehingga mereka dapat langsung memblokir kartu serta memberikan kartu pengganti secepatnya.
#3 Periksa kembali laporan transaksi
Periksa setiap bukti transaksi ketika Anda menerimanya dan lihat apakah ada transaksi yang mencurigakan. Pastikan bahwa jumlah yang tertera sudah sesuai dengan transaksi yang telah dilakukan. Jika menurut Anda terdapat transaksi yang mencurigakan, segera hubungi bank.
Apabila bank menawarkan fasilitas peringatan melalui SMS, daftarkan diri sebelum berangkat sehingga Anda dapat menerima pesan notifikasi setiap kali Anda melakukan transaksi melalui kartu.