TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang percaya bahwa menguap itu menular. Menguap adalah tanda kita ngantuk. Namun sejak dulu, tak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengenai penyebabnya.
Ada orang bilang penyebab menguap adalah kekurangan oksigen. Orang menguap biasanya karena mengantuk atau merasa bosan tapi ada pula yang melakukannya tanpa sebab apapun. Prevention memberi beberapa penjelasan tentang menguap.
Artikel terkait:
10 Makanan yang Mendatangkan Rasa Kantuk
Penyebab Menyusui di Malam Hari Bikin Lebih Cepat Mengantuk
Selain Lelah, Ada 10 Penyebab Mengantuk Saat Bekerja
Sebab Anak Mengantuk Setelah Sarapan
#Menular
Menguap itu sungguh menular. Pakar berpendapat kita akan menguap bila melihat orang lain melakukannya sebagai tanda simpati atau karena ikatan sosial. Sepertinya memang diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu kenapa menguap semakin mudah menular bila posisi para pelaku berdekatan. Pada 2011 ada penelitian bahwa menguap hanya menular di antara anggota keluarga, kemudian teman, dan akhirnya orang tak dikenal.
#Otak perlu beristirahat
Ketika kita terus mencari penjelasan ilmiah mengenai menguap, teori teranyar yang muncul adalah otak perlu udara segar dan beristirahat. Kurang tidur juga bisa menyebabkan temperatur otak lebih panas sehingga butuh pendinginan.
Ilustrasi wanita mengantuk saat menyetir. shutterstock.com
#Otak lebih besar
Semakin lebar mulut terbuka saat menguap berarti ukuran otak makin besar. Para peneliti menyatakan bahwa mamalia yang menguap lebar memiliki otak yang besar dan sel-sel otak yang lebih banyak. Bila benar menguap untuk menyejukkan otak untuk memberinya energi, otak yang lebih besar dengan sel-sel lebih banyak membutuhkan lebih banyak oksigen untuk membuat si penguap terjaga.
#Kemungkinan serangan jantung
Hati-hati, menguap juga dikaitkan dengan serangan jantung atau bahkan stroke. Tapi tak perlu khawatir, yang dimaksudkan adalah menguap yang terlalu sering. Serangan jantung bisa merangsang saraf vagus, yang menyusuri otak sampai perut, dan menyebabkan reaksi yang bisa memicu menguap berlebihan. Penderita ayan dan multiple sclerosis juga dilaporkan terlalu sering menguap. Kondisi ini dikaitkan dengan masalah pengaturan temperatur otak dan menguap berlebihan adalah cara tubuh untuk mengatasinya.