Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Kecanduan Aplikasi Tik Tok, Ini Kata Psikolog

image-gnews
Aplikasi Media Sosial Tik Tok. Kredit: YouTube
Aplikasi Media Sosial Tik Tok. Kredit: YouTube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring perkembangan teknologi saat ini, berbagai jenis aplikasi bermunculan. Salah satunya Tik Tok, yang sedang digemari. Aplikasi ini tidak hanya digemari kalangan dewasa tapi juga anak-anak.

Baru-baru ini, seorang anak laki-laki yang sedang populer di aplikasi ini atau yang dikenal dengan istilah seleb Tik Tok, Bowo Alpenliebe, membuat heboh dunia maya. Bowo merupakan salah satu pengguna aplikasi Tik Tok yang sangat populer.

Akun Tik Tok nya, @prabowo118 saat ini sudah punya lebih dari 790.000 pengikut dan 6,8 juta penyuka untuk semua videonya di Tik Tok. Tik Tok merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna ga membuat video musik pendek dengan menyelaraskan bibir dan dimiliki perusahaan Cina, Bytedance.

Artikel lain:
Waspadai Pemangsa Si Kecil pada Aplikasi Tik Tok dan Musical.ly
Survei: 99 Persen Anak Bermain Gawai di Rumah
6 Cara Sederhana agar Anak Tak Kecanduan Gawai
Benarkah Anak Jadi Lebih Pintar bila Sering Bermain Gawai?

Saking populernya, Bowo kemudian menggelar acara Meet & Greet bersama penggemarnya baru-baru ini. Uniknya, untuk bertemu dengan bocah berusia 13 tahun tersebut para penggemar harus membayar uang sebesar Rp 80 ribu.

Sayangnya, setelah membayar mahal banyak penggemar yang mengeluhkan soal keaslian Bowo dari dunia nyata dibanding yang mereka lihat di dunia maya. Terkait hal ini, psikolog dan pendiri Personal Growth, Ratih Ibrahim ikut angkat bicara. Ia secara tegas mengatakan ini adalah sebuah hal yang tidak masuk akal dilakukan anak-anak hingga remaja

Ilustrasi anak bermain gadget. Shutterstock

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Enggak. Itu sangat tidak masuk akal. Yang jadi pertanyaan adalah orang tuanya pada ke mana,” katanya.

Ia menduga Bowo sudah terbiasa menggunakan gawai sejak masih anak-anak. Hal ini yang kemudian membuatnya menjadi kecanduan terhadap gawai.

“Anak itu mungkin saja sudah terpapar dari umur dua tahun. Bayangkan saja, sudah bertahun-tahun dia terkapar,” kata Ratih

Selain itu, Ratih menjelaskan seseorang menjadi kecanduan media sosial saat merasa eksistensi dirinya naik. Dia juga menduga hal ini adalah sesuatu hal yang sudah biasa di keluarganya. Dalam hal ini, kemungkinan besar orang tuanya adalah figur yang juga sangat menggemari adanya pengakuan eksistensi diri mereka pada publik. 

“Anak seperti itu mungkin saja orang tuanya berlaku yang sama,  mungkin banci kamera juga sebab anak itu adalah merefleksikan orang tuanya,” kata Ratih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

13 jam lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

16 jam lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

2 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

7 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.


Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

7 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Perhatikan Kesehatan Anak untuk Cegah Cacar Monyet

WHO menyebutkan anak-anak berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, bahkan lebih parah dibanding orang dewasa. Jaga selalu kesehatannya.


Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Cara Mengedukasi Anak untuk Cegah Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

Psikolog membagi tips bagi orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencegah menjadi pelaku atau korban pelecehan seksual.


Jokowi Ungkap Paus Fransiskus Kaget Mendengar Warga RI Masih Memilih Punya Anak

9 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Jokowi Ungkap Paus Fransiskus Kaget Mendengar Warga RI Masih Memilih Punya Anak

Jokowi mengatakan bahwa dirinya berbicara banyak hal dengan Paus Fransiskus, utamanya perbincangan soal perdamaian dunia.


Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

12 hari lalu

Mantan Presiden Moon Jae-in (kiri), yang saat itu menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat, berpose dengan putrinya Moon Da-hye selama kampanye terakhir pemilihan presiden ke-19 di Gwanghwamun Square di Seoul, dalam foto arsip ini dari 8 Mei 2017. /News1
Keluarga Eks Presiden Korsel Moon Jae In dalam Pengawasan Ketat Gara-gara Bantu Menantu

Jaksa Korsel yang menyelidiki tuduhan perekrutan yang melibatkan mantan menantu laki-laki eks Presiden Moon Jae In, telah memperluas penyelidikan