TEMPO.CO, Jakarta -Wafatnya Adara Taista, menantu mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, yang dikabarkan menderita kanker melanoma membuat banyak orang ingin tahu lebih banyak soal penyakit ini. Apa itu melanoma?
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berawal dari sel-sel yang memproduksi pigmen kulit dan disebut malanocytes. Sel-sel inilah yang memproduksi melanin, yang bertanggung jawab atas adanya warna pada kulit, mata, dan rambut.
Menurut National Cancer Institute di Amerika Serikat, hanya 2 persen dari kanker kulit yang berjenis melanoma, jadi jenis ini memang langka tapi berbahaya. Bahkan melanoma disebut sebagai jenis kanker kulit yang paling mematikan.
“Melanoma memang jenis yang paling jarang terjadi tapi kanker kulit yang paling serius,” jelas dermatolog Doris Day kepada Live Science.
Penyebab melanoma adalah terlalu banyak terpapar sinar matahari. Ketika sinar matahari mengenai melanocytes, sinar itu membuat pigmen melanin semakin banyak dan membuat kulit semakin gelap.
Baca Juga:
Artikel lain:
Memahami Berbagai Jenis Kanker Kulit
Tahi Lalat Berubah Warna, Waspada Pertanda Kanker Kulit
Waspadai 9 Kebiasaan Buruk Pemicu Kanker Kulit
Para peneliti percaya paparan radiasi sinar ultraviolet membuat DNA di melanocytes rusak dan membuatnya tumbuh tak terkontrol menjadi tumor. Tumor melanoma biasanya diawali dengan bentuk tahi lalat. Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, orang yang memiliki lebih dari 50 tahi lalat di tubuhnya lebih rentan terserang melanoma.
Orang yang berkulit terang atau putih juga lebih rentan terserang melanoma karena kadar pigmen yang lebih sedikit sehingga lebih mudah terpapar sinar ultraviolet. Konon, ras Kaukasia berisiko terserang melanoma 30 kali lipat dibanding keturunan Afrika.
Tumor melanoma paling sering muncul di area tubuh yang sering terkena sinar matahari, seperti wajah, kepala, tangan, dan kaki. Tapi tak jarang juga tumor ini tumbuh di mata atau usus kecil.
“Saya pernah mendapat pasien yang mengalami melanoma di pusar dan area itu bukan yang sering terkena sinar matahari,” ujar Day.
Bagaimana mengobatinya? “Bila kedalamannya kurang dari 1 milimeter, kami masih bisa mengiris dan membuangnya,” ungkap Day.
Tapi bila melanoma sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain, maka penanganannya pun semakin sulit. Area penyebaran yang paling sering adalah otak dan paru-paru sehingga pasien harus menjalani tes sinar X dan pindai otak untuk mengetahui penyebaran kanker itu.