TEMPO.CO, Jakarta - Insiden pengeboman terjadi di tiga gereja wilayah Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018, Aksi bom Surabaya tersebut diduga erat kaitannya dengan terorisme.
Sebab itu, sangat penting untuk terus waspada dan mengetahui tindakan yang perlu dilakukan bila berada di lokasi, terutama bila sedang bersama anak-anak. Mengutip laman The Sun, ada beberapa hal yang perlu dilakukan bila sedang di lokasi saat terjadi tindakan teror.
Menghadapi serangan teror dengan bom berbeda dengan menghadapi tindakan teror dengan pistol. Banyak hal-hal yang perlu diperhatikan setelah meledaknya bom, terutama bila sedang bersama anak-anak.
Artikel lainnya:
Paska Bom Surabaya, Ini Dampak Terorisme pada Anak
Bom Surabaya, Apa Jawaban bila Anak Bertanya Soal Teroris?
Ilustrasi ibu memeluk anak yang menangis. shutterstock.com
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah untuk meninggalkan lokasi secepat mungkin. US Goverment Homeland Security mengatakan kalau setiap orang harus meninggalkan lokasi secepat mungkin bila terjadi ledakan bom. Jika memungkinkan angkat anak saat sedang keluar agar dapat keluar lebih cepat.
Saat sudah di area luar, hindari kerumunan dekat area ledakan, dan juga hindari truk dan mobil, untuk menghindari terjadinya ledakan kedua. Bila bom tersebut meledak di dalam gedung, hindari gedung tersebut agar tidak terkena reruntuhan dari gedung atau pecahan kaca jendela.
Baca juga: Bom Surabaya, Kiat Menghilangkan Trauma Psikis pada Anak
Jika tidak bisa keluar dari gedung, sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan anak dari reruntuhan. Sebaiknya cari perlindungan di bawah meja, atau sesuatu yang kuat yang dapat melindungi kepala dari runtuhan. Pastikan untuk memberikan perlindungan lebih untuk anak. Terakhir, hindari gas atau dapur, atau area-area yang mudah meledak, dan jangan menggunakan lift.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA