Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paska Bom Surabaya, Ini Dampak Terorisme pada Anak

image-gnews
Ilustrasi anak ketakutan. shutterstock.com
Ilustrasi anak ketakutan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden pengeboman di tiga gereja wilayah Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018, hingga kini memakan 13 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka. Aksi bom Surabaya tersebut diduga erat kaitannya dengan terorisme.

Kabar duka tersebut tentunya menimbulkan kerisauan terhadap masyarakat Surabaya. Alih-alih menyambut hari ulang tahun Surabaya yang ke 725 dengan kebahagiaan malah dirundung nasib sial.

Baca juga: Bom Surabaya, Apa Jawaban bila Anak Bertanya Soal Teroris?

Masyarakat yang mengalami insiden tersebut tidak hanya cedera fisik yang membutuhkan dekontaminasi dan perawatan medis tapi juga akan mengalami trauma psikologis ekstrem yang dapat menghasilkan masalah kejiwaan akut dan kronis.

Efeknya pada anak-anak mungkin saja akan mengalami depresi dan trauma yang lebih berat dibandingkan pada orang dewasa pascaperistiwa pengeboman tersebut. Anak yang mengalami langsung atau berada dekat dengan kejadian mungkin saja dapat masalah stres pascatrauma (PTSD).

PTSD pada anak dan remaja memberikan gambaran tentang bagaimana trauma mempengaruhi anak-anak usia sekolah dan remaja. Dilansir dari situs U.S. Department of Veterans Affairs, studi menunjukkan bahwa sekitar 15 persen hingga 43 persen anak perempuan dan 14 persen hingga 43 persen anak laki-laki mengalami setidaknya satu trauma.

Dari anak-anak dan remaja yang mengalami trauma, 3 persen hingga 15 persen anak perempuan dan 1 hingga 6 persen anak laki-laki mengalami PTSD. Tingkat PTSD lebih tinggi untuk jenis penyintas trauma tertentu.

Artikel lain: Ketika Risma Emosional Melihat Jasad Pelaku Bom Surabaya

Tiga faktor telah terbukti meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anak akan mendapatkan PTSD. Faktor-faktor tersebut adalah:

  • Seberapa parah trauma itu.
  • Bagaimana reaksi orang tua terhadap trauma.
  • Seberapa dekat atau jauh anak itu dari trauma anak-anak dan remaja yang mengalami trauma paling parah cenderung memiliki tingkat gejala PTSD tertinggi.

Gejala PTSD mungkin dapat diminimalisir jika anak memiliki dukungan yang besar dari keluarga. Tidak jelas apakah kelompok etnis anak dapat mempengaruhi PTSD.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kaum minoritas memiliki tingkat gejala PTSD yang lebih tinggi. Penelitian lain menunjukkan ini mungkin karena kaum minoritas dapat melalui lebih banyak trauma. Usia seorang anak pada saat trauma tidak memiliki efek pada PTSD. Sebaliknya, mungkin PTSD terlihat berbeda pada anak-anak dari berbagai usia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanda PTSD pada anak-anak:

1. Anak-anak usia sekolah (usia 5-12 tahun)
Anak-anak ini mungkin tidak memiliki kilas balik atau masalah mengingat bagian dari trauma, yang sering diterapkan oleh orang dewasa pada PTSD. Anak-anak mungkin menempatkan peristiwa trauma dalam urutan yang salah. Mereka mungkin juga berpikir ada tanda-tanda bahwa trauma itu akan terjadi.

Akibatnya, mereka berpikir bahwa mereka akan melihat tanda-tanda ini lagi sebelum trauma lain terjadi. Mereka berpikir bahwa jika memperhatikan, mereka dapat menghindari trauma di masa depan. 

Anak-anak usia ini mungkin juga menunjukkan tanda-tanda PTSD dalam permainan mereka. Mereka mungkin terus mengulangi sebagian trauma. Permainan-permainan ini tidak membuat mereka khawatir dan tertekan pergi. Misalnya, seorang anak mungkin selalu ingin bermain menembak setelah dia melihat di sekolah.

Anak-anak juga dapat memasukkan bagian-bagian trauma ke dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang anak mungkin membawa senjata ke sekolah setelah melihat penembakan di sekolah.

2. Remaja (usia 12-18)
Remaja ada di antara anak-anak dan orang dewasa. Beberapa gejala PTSD pada remaja mulai terlihat seperti orang dewasa. Salah satu perbedaannya adalah bahwa remaja lebih mungkin untuk menunjukkan perilaku impulsif dan agresif daripada anak-anak yang lebih muda atau orang dewasa. Selain PTSD, anak-anak dan remaja yang telah mengalami trauma seringkali memiliki masalah lain.

Langkah pertama untuk membantu anak tersebut ialah mempelajari tentang PTSD dan perhatikan bagaimana kinerja anak. Perhatikan tanda-tanda seperti masalah tidur, kemarahan, dan penghindaran orang atau tempat tertentu. Juga perhatikan perubahan dalam kinerja sekolah dan masalah dengan teman-teman.

Mungkin perlu mendapatkan bantuan profesional untuk anak. Temukan penyedia kesehatan mental yang telah merawat PTSD pada anak-anak. Tanyakan bagaimana terapis memperlakukan PTSD, dan pilih seseorang yang membuat anak merasa nyaman. Orang tua mungkin juga mendapat bantuan dari berbicara dengan seorang terapis sendiri.

CANDRIKA RADITA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

18 hari lalu

 Aghnia Punjabi/Foto: Instagram/ Aghnia Punjabi
Tangis Aghnia Punjabi untuk Sang Putri yang Dianiaya Pengasuh

Selebgram asal Malang Aghnia Punjabi tampak terisak saat menceritakan kembali peristiwa penganiayaan yang dialami putrinya.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

23 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.


Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

24 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang


Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

24 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Beredar Video Interogasi Brutal Empat Pria Tersangka Serangan Moskow

Video interogasi brutal empat tersangka serangan Moskow yang belum terverifikasi beredar luas, salah satu tersangka ada yang menggunakan kursi roda.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

28 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.