Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebab Trakoma Mata Identik dengan Masyarakat Miskin

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab utama kebutaan di dunia saat ini adalah trakoma, yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Sebanyak 229 juta orang tinggal di daerah yang berisiko sebagai tempat perkembangan penyakit berbahaya tersebut.

Singkatnya, trakoma merupakan infeksi mata akibat bakteri yang sama dengan sakit mata atau konjungtivis. Infeksi berulang, dikombinasikan dengan reaksi kekebalan tubuh, dan sering mempunyai risiko yang berbahaya.

Awal mula munculnya trakoma ditandai dengan infeksi pada membran yang menutupi bagian luar bola mata, kemudian melapisi permukaan bagian dalam kelopak mata atau disebut konjungtiva. Infeksi yang secara berulang dapat terjadi selama bertahun-tahun, yang akhirnya membentuk jaringan parut yang menyebabkan margin kelopak mata berubah ke dalam.

Akibatnya, bulu mata pun menjadi terbalik dan menggores kornea bening. Goresan yang menyakitkan itu menimbulkan kerusakan. Hal tersebut mengakibatkan pandangan atau penglihatan menjadi buram. Selain itu, kornea mata dan mata menjadi sangat tidak nyaman.

Artikel terkait:
Herpes Mata, Masih Asing tapi Berpotensi Hilangkan Penglihatan
Tekan Risiko Katarak dengan Rutin Periksa Mata
Pakar Jelaskan Sulitnya Cari Pendonor Mata di Indonesia

Untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan trichiasis atau bulu mata yang terbalik itu, banyak orang yang akhirnya mencabut bulu mata dengan pinset. Pengaruh atau efek yang ditimbulkan biasanya menyebabkan bekas luka yang berujung pada kebutaan sementara. Hal itu sering terjadi pada orang yang berusia antara 30 dan 40 tahun.

Dulu, trakoma dikenal sebagai “penyakit busuk” selama berabad-abad dan selalu dikaitkan dengan kondisi kering dan berdebu. Trakoma merupakan penyakit masyarakat miskin, yang tinggal di tempat ramai dengan sumber air langka dan sanitasi yang tak memadai.

Penularan trakoma melalui tangan yang tidak dicuci, handuk wajah, dan alat atau benda-benda yang kontak langsung dengan mata atau hidung orang yang terinfeksi. Infeksi yang sedang berlangsung dan infeksi ulang memicu kemajuan penyakit ke tahap penglihatan yang mulai hilang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit trakoma lebih banyak dan lebih parah diderita perempuan daripada pria. Sebab, wanita erat kaitannya dengan anak sehingga peluangnya terkena infeksi ulang dari anak yang terinfeksi lebih besar.

Penyakit ini sangat berbahaya. Sebab, jika tidak segera diobati, infeksinya akan terus berlanjut, menyebabkan jaringan parut memburuk selama bertahun-tahun, bahkan bila terlambat bisa mengalami kebutaan total.

Sekitar 80 persen penderita trakoma tinggal di 14 negara berisiko tinggi, 13 di antaranya berada di Afrika dan Pakistan. Infeksi yang disebabkan trakoma dapat dicegah dengan mengurangi tempat infeksi dan penularan, menggunakan antibiotik, dan memperbaiki sanitasi air dengan menjaga kebersihannya.

Namun pengobatan tersebut menjadi semakin kompleks dan tidak berlaku pada penyakit yang lebih modern. Cara lain, seperti operasi kelopak mata yang terluka akibat goresan oleh bulu mata, juga mempunyai risiko kegagalan dan ditakutkan akan kambuh karena jaringan parut progresif yang disebabkan trakoma.

Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi aktif bisa juga dengan mencuci wajah untuk menghentikan lalat yang menyebarkan infeksi melalui mata serta lingkungan dengan akses air dan sanitasi yang lebih baik.

Kunci utama mencegah trakoma adalah membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. Sebab, trakoma umumnya menghilang saat tingkat kemiskinan menurun. Pendidikan untuk warga mengenai penyakit trakoma, kebersihan lingkungan, dan mencuci wajah dengan rutin juga membantu dan dapat menghentikan penyebaran trakoma.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

19 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

20 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

39 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

43 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

44 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

58 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.


5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

26 Februari 2024

Ilustrasi mata anak. Freepix.com
5 Cara Alami Menjaga Kesehatan Mata

Berikut cara alami yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mata untuk penglihatan yang optimal.


Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

20 Februari 2024

ilustrasi operasi katarak by istimewa
Banyak yang Belum Paham Operasi Katarak, Begini Prosedurnya

Salah satu masalah yang dipengaruhi usia adalah penglihatan, termasuk katarak. Cara mengatasinya adalah lewat operasi lensa mata.