Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelasan Pakar soal Latihan Khusus Penyintas Kanker Payudara

image-gnews
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock
Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita berumur 72 tahun yang aktif, Claire Mitchell, selalu meikmati kegiatan masak-memasak. Namun, setelah operasi kanker payudara, ia mendapati dirinya tidak bisa bergerak bebas untuk mencapai toples-toples bumbu penyedap di rak tinggi dapurnya.

Begitulah yang dialami penyintas kanker payudara. Bahkan setelah mengalami operasi karena kanker payudara, banyak dari mereka yang mengalami masalah ketika menggerakan lengan atau bahu. Bahu dan lengan terasa kaku dan bahkan sangat sakit digerakkan. Baca: Memahami 4 Tahap Perjalanan Kanker Payudara

Dilansir Medical News Today, sebuah peninjauan Cochrane menemukan bahwa program latihan dapat membantu pasien memulihkan gerakan bahu dan meminimalkan kehilangan fungsi lengan atau bahu setelah operasi kanker payudara.

Banyak penderita kanker payudara mengalami nyeri, kaku bahu, dan pembengkakan lengan setelah perawatan. Masalah ini sering terjadi selama bertahun-tahun. Dokter biasanya meresepkan latihan lengan dan bahu setelah operasi untuk mencegah rasa sakit dan kekakuan di daerah-daerah di sisi yang terkena kanker. Namun, jenis latihan terbaik atau kapan seharusnya mulai latihan masih diperdebatkan.

"Ada beberapa kekhawatiran bahwa terlalu banyak gerakan agresif segera setelah operasi bisa menyebabkan rasa sakit, menunda penyembuhan, dan meningkatkan risiko pembengkakan lengan," kata penulis Margaret McNeely, asisten profesor terapi fisik di Universitas Alberta dan peneliti di Cross Cancer Institute, di Kanada. Baca juga: Pasang Implan Tak Sebabkan Kanker Payudara, Tapi...

Tim McNeely memeriksa 24 penelitian yang melibatkan 2.132 wanita yang terdiagnosis kanker payudara dan yang telah menjalani operasi seperti mastektomi radikal, mastektomi radikal yang dimodifikasi, atau eksisi lokal atau lumpektomi. Mereka juga menjalani operasi mengeluarkan kelenjar getah bening dari ketiak untuk mengetahui tingkat kankernya.

Program yang dirancang khusus tersebut mencakup gerakan-gerakan jarak jauh untuk bahu dan latihan peregangan. Kajian tersebut menunjukkan bahwa memulai latihan lebih awal setelah operasi, pada hari pertama sampai hari ketiga, dapat membuat pasien melakukan pergerakan bahu lebih baik pada minggu-minggu awal setelah operasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kajian tersebut diterbitkan oleh The Cochrane Collaboration, sebuah organisasi internasional yang mengevaluasi penelitian medis. Empat belas studi membandingkan efek latihan terstruktur dengan perawatan biasa, di mana wanita menerima instruksi latihan atau tidak ada instruksi olahraga sama sekali.

Dari jumlah tersebut, program terstruktur termasuk resimen terapi fisik pada periode pascaoperasi awal menyebabkan peningkatan gerak bahu yang signifikan dalam jangka pendek dan panjang. Baca juga: 5 Tip Merawat Kecantikan buat Penyintas Kanker Payudara

Satu masalah yang dapat mempengaruhi wanita setelah operasi payudara adalah lymphedema, yaitu pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan. Pembengkakan ini dimulai di daerah ketiak tapi bisa mempengaruhi seluruh lengan, biasanya di sisi bekas operasi payudara, dan bisa terasa tidak nyaman atau bahkan sakit.

Beberapa komplikasi yang terus-menerus dapat mengurangi kualitas hidup pasien, kata Douglas Blayney, M.D., direktur medis di University of Michigan's Comprehensive Cancer Centre di Amerika Serikat.

Blayney menambahkan bahwa ia menemukan beberapa hal yang mengecewakan saat melihat seorang survivor kanker payudara yang terbebani karena bahunya yang kaku atau penggunaan lengan lymphedema (pakaian kompresi elastis yang dikenakan di atas lengan ke membantu memindahkan cairan dan mengurangi pembengkakan).

Perawatan kanker payudara yang optimal sekarang melibatkan tim dengan berbagai spesialis kesehatan, seperti ahli bedah, ahli onkologi radiasi, ahli onkologi medis, ahli bedah rekonstruktif, dan lain-lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

6 hari lalu

Elle MacPherson. REUTERS/Stringer
Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.


Mengenang Puput Novel: Mantan Penyanyi Cilik yang Berbakat

8 hari lalu

Puput Novel. Foto: Instagram/@puputnovel_
Mengenang Puput Novel: Mantan Penyanyi Cilik yang Berbakat

Puput Novel mengawali kariernya sebagai penyanyi cilik dan memiliki 36 album rekaman, termasuk Mama, Kau Idolaku, Cinderella, hingga Anak Mami.


HIFDI Minta BPJS Tingkatkan Pelayanan Pasien Kanker Payudara

30 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
HIFDI Minta BPJS Tingkatkan Pelayanan Pasien Kanker Payudara

Himpunan Fasyankes Dokter Indonesia (HIFDI) meminta BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan terhadap pasien kanker payudara.


Rachael Lillis, Pengisi Suara Misty dan Jessie Pokemon Tutup Usia karena Kanker Payudara

35 hari lalu

Karakter Jessie dan Misty dalam film Pokemon. Foto: IMDb
Rachael Lillis, Pengisi Suara Misty dan Jessie Pokemon Tutup Usia karena Kanker Payudara

Rachael Lillis, pengisi suara karakter Misty dan Jessie dalam serial Pokemon, meninggal dalam usia 46 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara.


Pakar Ungkap Kesulitan dalam Mengembangkan Vaksin Kanker Payudara

37 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Pakar Ungkap Kesulitan dalam Mengembangkan Vaksin Kanker Payudara

Pakar menjelaskan segala sesuatu terkait pengembangan vaksin kanker payudara dan kendala yang paling umum dialami.


5 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak, Cina Tertinggi

39 hari lalu

Negara penderita kanker terbanyak di dunia. Foto: Canva
5 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak, Cina Tertinggi

Berikut adalah negara-negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak di dunia. Cina tertinggi dengan total mencapai 4,8 juta kasus.


Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

42 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya

Para peneliti menemukan prevalensi kanker usus kecil, ginjal, dan pankreas 2-3 kali lebih tinggi pada yang lahir di 1990 dibanding kelahiran 1955.


Frista Chairunnisa Lulusan Program Pascasarjana UGM Termuda, Program Studi Apa?

51 hari lalu

Frista Chairunnisa. Foto : UGM
Frista Chairunnisa Lulusan Program Pascasarjana UGM Termuda, Program Studi Apa?

Frista Chairunnisa, 22 tahun, disebut sebagai lulusan Program Magister atau Pascasarjana UGM termuda. Ini program studi yang dipelajarinya.


Olivia Munn Berduka atas Meninggalnya Shannen Doherty: Inspirasi Perjalanan Melawan Kanker

15 Juli 2024

Shannen Doherty. Foto: Instagram.
Olivia Munn Berduka atas Meninggalnya Shannen Doherty: Inspirasi Perjalanan Melawan Kanker

Olivia Munn menceritakan ikatan erat dengan Shannen Doherty yang terjalin melalui dukungan dan inspirasi selama perjalanan melawan kanker payudara.


Shannen Doherty Meninggal karena Kanker Payudara, Unggahan Terakhir Masih Simpan Asa

14 Juli 2024

Shannen Doherty. AP/Evan Agostini
Shannen Doherty Meninggal karena Kanker Payudara, Unggahan Terakhir Masih Simpan Asa

Unggahan terakhir Shannen Doherty di Instagram akhir bulan lalu mengungkapkan harapannya dapat mengalahkan kanker payudara.