Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persiapan Maraton dan Ultramaraton Tak Sama. Ini 4 Perbedaannya

image-gnews
Ilustrasi lari ultra marathon. TEMPO/Charisma Adristy
Ilustrasi lari ultra marathon. TEMPO/Charisma Adristy
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk persiapan maraton, kita sering mendengar perkataan “Jika bisa melakukan setengah maraton, pasti bisa melakukan maraton penuh.” Metode latihan dan proses persiapan di antara setengah maraton dengan jarak 21,098 kilometer dan maraton penuh dengan jarak 42,195 kilometer kurang lebih sama, hanya jaraknya yang berbeda.

Namun, apakah logika yang sama bisa dilakukan untuk ultramaraton, yang jaraknya dimulai dari 50 kilometer? Tidak juga. Latihan maraton dan ultramaraton memiliki beberapa perbedaan penting yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengikuti salah satunya. Dikutip dari The Clymb, berikut adalah empat perbedaan di antara persiapan maraton dan ultramaraton.

#Kecepatan yang teratur
Ultramaraton tidak terlalu mementingkan kecepatan berlari tapi juga daya tahan tubuh yang kuat. Walaupun waktu ultramaraton juga tetap dihitung dan ada waktu maksimum atau pemotongan, ajang ini lebih jarang diakhiri dengan berapa orang yang berlari cepat ke garis akhir. Biasanya, perbedaan di antara pemenang bisa sampai per jam.

Saat menempuh jarak 50, 100, sampai 200 kilometer, cara paling efisien bagi tubuh manusia untuk melewatinya adalah dengan melambat. Sama halnya dengan saat persiapan, hindari latihan jalur pendek dan cepat, karena berlari lama dan jauh akan membiasakan pikiran dan tubuh saat berjam-jam jantung berdenyut lebih cepat. Hal ini akan jauh lebih membantu dalam persiapan ultramaraton yang sebenarnya.

#Jarak dan jalur
Sebagian besar program pelatihan maraton akan mendorong pelari untuk menyelesaikan lari jarak jauh per minggu di pagi hari dan menambahkan hanya 1,6 kilometer setiap kali latihan sampai mencapai 32 kilometer. Untuk ultramaraton dengan jarak 50 kilometer atau lebih memerlukan minimal lari jarak jauh per minggu dan perlu menambahkan lebih dari 1,6 kilometer setiap minggu. Namun ingat, untuk mencoba jarak tempuh penuh sesuai ajangnya dalam latihan, setidaknya latihan minimal 32 kilometer setiap minggu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Mau Ikut Ultramaraton, Siapkan Fisik dan Perlengkapan dengan Baik
Alasan Wanita Lebih Perkasa dari Pria di Ultramaraton
Pelari Ultramaraton Jangan Abaikan Asupan Karbohidrat dan Protein

#Nutrisi sebelum lari
Bila tidak mengkonsumsi kalori yang cukup sebelum melakukan ultramaraton, kemungkinan untuk menyelesaikan lomba tersebut sangat kecil. Bukan hanya gagal untuk menyelesaikan lomba, kekurangan kalori dapat memberikan konsekuensi fisik seperti sakit perut, muntah, diare, atau pingsan. Perlu diingat kalau pelari ultramaraton membakar ribuan kalori dalam jangka waktu latihan yang panjang dan pada hari H. Kalori itulah yang memberi tubuh energi dan harus diisi ulang secepat dan seefisien mungkin untuk menghindari konsekuensi fisik yang negatif. Pelari ultra harus memiliki rencana yang pasti mengenai bagaimana mereka ingin mengelola konsumsi kalori mereka.

#Berat bawaan pada saat lari
Untuk maraton, pelari biasanya merencanakan untuk mengenakan sekitar 1 kg berat ekstra, biasanya berupa sabuk air dengan kantong kecil di dalamnya untuk suplemen gizi. Namun untuk pelari ultramaraton, biasanya tidak ada atau hanya ada sedikit stasiun bantuan. Karena itu pelari harus membawa peralatan sendiri.

Biasanya bawaan untuk ultramaraton berisi paket hidrasi, makanan tambahan, kaus kaki ekstra, sarung tangan, pelembab, plester, senter, dan bandana. Pada saat persiapan, pelari ultramaraton dianjurkan untuk berlatih dengan tas yang sudah berisi perlengkapan tersebut sehingga mereka dapat menyesuaikan gaya berlari jika diperlukan untuk membuatnya lebih nyaman.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


21 Pelari Ultramaraton Tewas karena Cuaca Dingin Ekstrem, Publik Kecam Panitia

24 Mei 2021

Petugas penyelamat membawa tandu saat mereka bekerja di lokasi di mana cuaca dingin ekstrem membunuh peserta lomba ultramaraton 100 km di Baiyin, provinsi Gansu, Cina 22 Mei 2021. Gambar diambil 22 Mei 2021. [cnsphoto via REUTERS]
21 Pelari Ultramaraton Tewas karena Cuaca Dingin Ekstrem, Publik Kecam Panitia

21 orang tewas ketika cuaca dingin ekstrem melanda selama ultramaraton 100 kilometer di Provinsi Gansu yang terjal di barat laut Cina pada Sabtu.


21 Pelari Ultramaraton di Cina Tewas Akibat Cuaca Ekstrem

23 Mei 2021

Atlit lari menaiki tanjakan tembok raksasa Cina saat kejuaraan maraton di pinggiran Beijing, Cina, Sabtu, (16/5). (AP Photo / Ng Han Guan)
21 Pelari Ultramaraton di Cina Tewas Akibat Cuaca Ekstrem

21 peserta ultramaraton di Cina tewas akibat cuaca yang tiba-tiba memburuk. Hujan es dan angin kencang terjadi saat para peserta di wilayah pegunungan


West Coast Aceh 250K, Lomba Lari Ultramaraton Pertama di Aceh

11 Februari 2020

Ilustrasi lomba lari maraton. (foxnews.com)
West Coast Aceh 250K, Lomba Lari Ultramaraton Pertama di Aceh

Lomba lari ultra-maraton West Coast Aceh 250K menempuh jarak 250 km digelar 4-6 April 2020.


Run For Rebuild, Hendra Wijaya Berlari 2400 Km untuk Korban Gempa

20 Desember 2018

Ilustrasi lari ultra marathon. Shutterstock
Run For Rebuild, Hendra Wijaya Berlari 2400 Km untuk Korban Gempa

Pelari ultramaraton Hendra Wijaya tiba di Mamuju, Sulawesi Barat dalam ajang Run for Rebuild, lari 2400 km untuk penggalangan dana gempa Lombok Palu


Wanita Berlari Lebih Lambat dari Pria, Simak Penjelasan Pakar

2 November 2017

Ilustrasi lari mundur. dailymail.co.uk
Wanita Berlari Lebih Lambat dari Pria, Simak Penjelasan Pakar

Berdasarkan penelitian, lari wanita lebih lambat dari pria dengan berbagai penyebab.


Hindari Cedera, Lakukan 5 Hal Ini Seusai Maraton dan Ultramaraton

2 November 2017

Ilustrasi lari ultra marathon. TEMPO/Rully Kesuma
Hindari Cedera, Lakukan 5 Hal Ini Seusai Maraton dan Ultramaraton

Sehabis mengikuti lari jarak jauh seperti maraton atau ultramaraton, jangan lupa melakukan lima hal penting ini.


Dampak Buruk Ultramaraton pada Tubuh, Mulai Jantung sampai Mata

2 November 2017

Ilustrasi lari ultra marathon. Shutterstock
Dampak Buruk Ultramaraton pada Tubuh, Mulai Jantung sampai Mata

Mengikuti ultramaraton membutuhkan fisik yang primad an daya tahan yang tinggi. Jika fisik tidak siap, ajang ini bisa berdampak buruk pada kesehatan.


Kisah Peserta Ultramaraton yang Hanya Pakai Rok dan Sandal Jepit

2 November 2017

Maria Lorena Ramirez. Fotografix
Kisah Peserta Ultramaraton yang Hanya Pakai Rok dan Sandal Jepit

Seorang perempuan peserta lomba ultramaraton tampil tanpa perlengkapan khusus, hanya baju biasa dan sandal jepit.


Alasan Wanita Lebih Perkasa dari Pria di Ultramaraton

2 November 2017

Ilustrasi lari ultra marathon. Shutterstock
Alasan Wanita Lebih Perkasa dari Pria di Ultramaraton

Meski jarak yang ditempuh sangat jauh, ternyata wanita lebih perkasa dari pria di ajang ultramaraton. Apa Alasannya?


Mau Ikut Ultramaraton, Siapkan Fisik dan Perlengkapan dengan Baik

2 November 2017

Ultramaraton di Indonesia
Mau Ikut Ultramaraton, Siapkan Fisik dan Perlengkapan dengan Baik

Ikut ajang ultramaraton membutuhkan fisik dan daya tahan yang prima dan jangan lupakan perlengkapan yang mendukung selama perjalanan.