TEMPO.CO, Jakarta - Pria memang seringkali tampil lebih cepat dari wanita dalam ajang lari jarak jauh seperti 5K, 10K, dan maraton. Namun, untuk ajang lari jarak ekstrajauh ultramaraton, wanita justru lebih cepat dibanding pria.
Ada perbedaan di antara ajang-ajang tersebut. Jarak untuk maraton adalah 42.195 kilometer sedangkan jarak ultramaraton lebih jauh lagi, antara 50 kilometer dan tidak ada jarak maksimal, bisa 100 kilometer, bahkan sampai 200 kilometer. Selain jarak, ultramaraton juga dapat menggunakan faktor waktu, seperti 6 jam, atau berhari-hari, dan kadang dengan jalur yang naik turun, bukan sekedar jauh. Baca juga: Mau Ikut Ultramaraton, Siapkan Fisik dan Perlengkapan dengan Baik
Karena jarak ultramaraton lebih jauh dan waktunya lebih lama, target utama adalah untuk menyelesaikan lomba. Melihat hasil dari hampir semua ultramaraton, dikutip dari Women’s Running, persentase wanita yang memulai ultramaraton dan menyelesaikannya lebih besar dibanding pria.
Dari tingkat daya tahan tubuh, wanita memiliki beberapa keunggulan dibanding pria. “Wanita umumnya lebih baik dalam mengatasi panas. Atlet yang lebih kecil cenderung lebih sedikit kehilangan cairan karena area permukaan kulit yang lebih kecil," jelas pelari ultra dan ahli gizi olahraga Renee McGregor.
Wanita cenderung tidak mengalami dehidrasi secepat pria. Metabolisme lemak adalah faktor lain yang menguntungkan para wanita di ultramaraton. Kaum hawa menggunakan lemak sekitar 75 persen lebih banyak daripada pria saat berlari. Baca: Pelari Ultramaraton Jangan Abaikan Asupan Karbohidrat dan Protein
"Ini juga telah terbukti bahwa wanita lebih baik dalam menggunakan sumber karbohidrat eksogen dibandingkan dengan pria. Jadi, mereka cenderung menggunakan karbohidrat yang tersedia dari sumber eksogen secara lebih efisien," kata McGregor. Eksogen adalah zat-zat yang berada di bagian luar tubuh namun sangat mempengaruhi organisme tubuh.
Wanita juga lebih baik dibanding pria dalam mempertahankan kecepatan yang konsisten. Mereka melambat 18,61 persen dari pria di paruh kedua maraton. Baca juga: Bukan Sekadar Lari, Simak Tips Penting dari Pelari Dunia Ini
"Semakin lama balapan, semakin besar kesempatan bagi wanita untuk bersinar," kata Ian Corless, penerbit podcast Talk Ultra dan seorang fotografer ultramaraton. Corless mengatakan kalau dia sering melihat di setiap ultramaraton pria berada di bagian depan dan para wanita memulai dengan lebih santai. Ketika laki-laki putus asa karena kelelahan, para wanita tetap berlari dengan segar seperti bunga.
Sayangnya, partisipasi wanita untuk ultramaraton masih lebih rendah dibanding pria. Karena adanya kepercayaan kalau pria lebih cepat dibanding wanita, banyak yang tidak ingin mencoba ultramaraton dan berpikir kalau kesempatan untuk menang lebih kecil. Padahal ultramaraton sangat berbeda dengan maraton.