Membedah Kegunaan Superfood Biji Chia dan Daun Kelor

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 26 Juli 2017 12:00 WIB

FPC. Superfood. shutterstock.com

2. Daun kelor atau moringa

Daun kelor yang mitosnya identik dengan Nyi Roro Kidul, ternyata mengandung gizi yang lengkap. Menurut penelitian, daun pohon yang disebut miracle tree ini memiliki protein yang kaya asam amino esensial, vitamin C tujuh kali lebih banyak daripada jeruk, vitamin A empat kali lebih banyak dibanding wortel, dan kalsium susu. Cara mengkonsumsinya, bisa dimasak atau diseduh dengan air panas.

Daun kelor juga dianggap membantu meningkatkan kecukupan gizi balita di Nusa Tenggara Timur melalui budi daya kelor. Dua tahun belakangan, daun kelor budi daya tersebut bahkan sudah diekspor, antara lain ke Rumania, Arab Saudi, Cina, Australia, dan Jerman. Permintaannya dari tahun ke tahun terus bertambah.


Ilustrasi daun kelor atau moringa.

A. Dudi Krisnadi yang mengkonsumsi daun kelor saban hari mengaku merasakan efek ‘jos’-nya. Kelelahan yang sering menyerang pria 48 tahun ini, akibat kebiasaan begadang, merokok, dan minum kopi perlahan-lahan lenyap.

Kendati daun kelor tergolong superfood, dokter ahli gizi Tan Shot Yen mengingatkan konsumsi makanan super tak boleh sembarangan, harus sesuai dengan takaran. Daun kelor, misalnya, memang memiliki kandungan manfaat. Jurnal kesehatan Med India pada 2014 mempublikasikan tumbuhan ini bisa mengatasi masalah kegemukan sekaligus kurang gizi karena kandungannya yang lengkap. Selain itu, bisa mencegah kanker ovarium, mengontrol diabetes, dan mencegah dislipdemia.

Namun, dalam publikasi yang sama, kata Tan, disebutkan pula efek negatifnya. Meskipun UNESCO menganjurkan tumbuhan tersebut sebagai sumber gizi yang tidak beracun dan mudah dicerna, tetap ada batasnya. Akar pohon kelor mengandung spirochin alkaloid, yakni toksin neuro-paralitik potensial dan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Daun kelor juga memiliki sifat pencahar, sehingga saat dimakan dalam jumlah banyak bisa menyebabkan sakit perut, jantung terbakar, dan diare.

Adapun memakan daun kelor langsung tanpa dimasak terlebih dulu bisa menyebabkan rasa terbakar di dada. Rasanya juga tak begitu menyenangkan sehingga, saat pertama kali makan, apalagi dalam jumlah banyak, bisa menyebabkan muntah. Bahan kimia pada akar, bunga, dan kulit kayunya juga mesti dihindari oleh ibu hamil karena bisa menyebabkan kontraksi dan meningkatkan risiko keguguran.

Menurut Tan, selain daun kelor, masih banyak makanan super di sekitar kita. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari, seperti bumbu dapur yang dicemplungkan ke dalam makanan kita, juga punya manfaat mencegah penyakit degeneratif. “Ada kunyit, jintan, lengkuas, dan jahe yang kaya antioksidan. Kita juga punya daun kemangi,” tuturnya.

Masalahnya, kata Tan, cara masak dan cara makan kita banyak yang salah. Saat memasak kari, misalnya, santannya dihangatkan berkali-kali. Dikonsumsinya pun bersama dengan nasi putih hangat yang jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh. Akhirnya, lambat laun muncullah penyakit degeneratif.

Namun, secara umum, konsumsi makanan apa pun, termasuk superfood, harus tetap diimbangi dengan konsumsi makanan yang sehat seimbang, tetap beraktivitas fisik, dan terkena sinar matahari sebagai sumber vitamin D. Sebab, akan percuma jika hanya mengkonsumsi makanan super tanpa bisa mengelola stres yang berdampak munculnya penyakit. “Penting memahami stres dan berusaha hidup lebih selaras, punya keseimbangan antara waktu kerja, keluarga, dan merawat diri,” ucap Tan.

NUR ALFIYAH

Berita lainnya:
Penderita Tiroid Selalu Lesu, Olahraga Apa yang Cocok?
Mendengkur Mengancam Jantung, Kenali 4 Penyebabnya

Masker Tak Boleh Dipakai Lebih dari 8 Jam, Ini Alasannya

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

1 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

8 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

10 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

17 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

19 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

19 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

19 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

20 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

20 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya