Kontroversi Ganja, Benarkan Manjur sebagai Obat?

Reporter

Kamis, 13 April 2017 17:00 WIB

Ilustrasi Ganja. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Fidelis Ari Sudarwoto yang menanam ganja untuk menyembuhkan sang istri sempat viral di dunia maya beberapa waktu yang lalu. Demi memulihkan kondisi istrinya dari penyakit Syringomyelia atau kista pada sumsum tulang belakang, pria asal Sanggau, Kalimantan Barat, ini nekat menanam Cannabis Sativa alias ganja di sekitar rumahnya.

Berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari internet, ekstrak ganja mampu menyembuhkan penyakit istrinya. Sejak diberi ekstrak ganja, kondisi Yeni perlahan membaik. Sayangnya, karena kepemilikan 39 batang tumbuhan ganja ini, Fidelis harus mendekam di penjara.

Kisah itu menguak kembali tentang khasiat ganja. Apa benar tumbuhan ilegal tersebut dapat menjadi obat manjur untuk penyakit-penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya?

Beberapa manfaatnya adalah sebagai pereda rasa sakit, memperbaiki ingatan, mengatasi gangguan pencernaan, ataupun radang pernafasan. Catatan medis bangsa Arab pada abad ke-11 juga menyebutkan bahwa jus dari daun ganja bisa menyembuhkan abses di kepala.

Seabad kemudian, Ibn-al-Baytar membuktikan khasiat minyak dari biji ganja untuk menghilangkan tumor yang sudah mengeras. Bahkan biji ganja pernah tercatat untuk pengobatan tumor rahim. Berkat khasiatnya sebagai obat, tanaman ini menyebar pesat si Eropa, Amerika, jazirah Arab, dan Asia.

Namun, dampak negatif akibat penyalahgunaan nya juga tidak bisa dianggap sepele. Dosis pemakaian yang terlalu tinggi berpotensi merusak saraf, membuat seseorang merasakan euforia berlebihan, menggangu kesehatan mental, dan menimbulkan kecanduan. Oleh karena itu, kini pemanfaatan ganja banyak dilarang oleh pemerintah.

Menurut Mahmoud ElSohly, Ph.D, peneliti tanaman Cannabis, ada sekitar 500 zat kimia dalam ganja. Zat aktif utamanya adalah tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD). Jika diformulasikan dengan dosis tepat, THC atau zat yang bisa membuat fly ini bisa jadi obat mujarab. Sedangkan CBD merupakan zat yang berikatan dengan reseptor di tubuh dan memengaruhi sistem imun dan otak.

Penyalahgunaan pemakaian seperti ganja yang dibakar pada suhu tinggi membuat 500 zat kimia dalam ganja memberikan efek samping sebagai pemicu kanker jika dihisap masuk dalam tubuh. Oleh karena itu, untuk mendapatkan efek positifnya, penggunaan ganja tidak bisa sembarangan. Pemakaiannya harus berada di bawah pengawasan dokter dan tidak berlebihan.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
9 Rahasia Agar Kulit Bening Bercahaya
Jangan Diam Disakiti Kekasih, Lakukan 7 Tindakan Berikut
Anak Muda Tak Sadar Pelupa Itu Gejala Penyakit Serius

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya