TEMPO.CO, Jakarta - Jika sering mencium bau urine sendiri yang sangat menyengat atau aneh pada akhir-akhir ini, jangan menunda, segera cari tahu penyebabnya. Sebab, ada beberapa komplikasi kesehatan berbahaya memicu urine berbau.
Tubuh manusia memiliki cara tersendiri dalam memberi peringatan ketika ada ancaman dari penyakit atau gangguan tertentu. Misalnya, sebelumnya demam, kelelahan, atau kedinginan. Ada baiknya segera ambil tindakan pencegahan agar sakit tidak terus berlanjut.
Demikian pula bila ada gangguan lain yang juga menunjukkan tanda-tanda tertentu yang kita tidak harus diabaikan ketika mengetahui urine berbau tidak biasa. Berikut ini beberapa alasan mengapa urine berbau.
1. Diabetes
Jika urine memiliki bau yang tebal, manis, tapi tajam, cobalah tes diabetes untuk mengetahui kadar gula darah dalam urine.
2. Kelebihan multivitamin
Jika urine berbau obat, bisa jadi karena konsumsi terlalu banyak suplemen multivitamin. Konsultasikan dengan dokter tentang cara menurunkan dosis.
3. Dehidrasi
Urine bau juga dapat terjadi jika tubuh dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat urine sangat pekat. Jadi, minumlah cukup air setiap hari.
4. Infeksi mikroba
Jika kita terinfeksi bakteri atau jamur, penyebabnya dapat masuk ke aliran urine sehingga berbau sangat menyengat. Kunjungi dokter untuk mendapatkan tes lanjutan.
5. Menahan buang air kecil
Kebiasaan menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan infeksi kandung kemih yang akhirnya mengarah ke bau urine.
6. Makan sayuran tertentu
Setelah memakan sayuran tertentu, seperti asparagus, lobak, bawang, dan bawang putih secara berlebihan, enzim di dalamnya dapat bereaksi dengan air seni dan membuat bau kencing tajam.
7. Infeksi saluran kencing
Jika ada infeksi saluran kemih, yang merupakan infeksi bakteri yang mempengaruhi alat kelamin, nanah bisa masuk ke urine sehingga bisa menyebabkan bau.
BISNIS
Artikel lain:
7 Alasan Jeruk Bagus untuk Kesehatan
8 Cara Alami Mengatasi Infeksi Telinga pada Anak
Gigi Hadid Bilang Berjiwa Petarung, Pilih Olahraga Tak Biasa
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
30 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya