TEMPO.CO, Jakarta - Sesama pendukung Donald Trump tak hanya harus kompak, tak ada salahnya juga berjodoh. TrumpSingles.com merupakan situs biro jodoh khusus bagi para pendukung presiden baru Amerika Serikat itu.
Pendirinya, David Goss dari California, berpikir menciptakan situs tersebut setelah dia mendengar adanya situs serupa milik kubu Demokrat. Dia tahu teman-temannya dari Partai Republik sulit menemukan teman kencan begitu topik soal politik diungkapkan, terutama jika sudah menyangkut Trump.
"Jika orang-orang dijauhi gara-gara pendapatnya dan kesulitan berkencan, kami ingin menyingkirkan semua itu," kata Goss pada The News. "Kadang sulit menemukan teman kencan jika mereka tahu kita adalah pendukung Trump. Jadi kami membuatnya mudah untuk menemukan satu sama lain yang memiliki pandangan politik yang sama."
Menurut lelaki 35 tahun itu, mereka yang tergabung dalam Trump Single adalah orang-orang yang suka bersenang-senang, tak ada bedanya dengan orang lain. "Kami cuma punya pandangan dan kami berkeras dan bangga akan hal itu dan tak mau berhenti hanya untuk bisa berkencan dengan seseorang," katanya.
Situs itu sebenarnya tidak baru, tapi kini kembali tren saat Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Hal itu terbukti karena para anggotanya baru aktif sekitar tujuh bulan, dan memang belum ada yang berhasil menikah.
Goss mengatakan perusahaannya berharap bisa membantu pernikahan pasangan pertama yang beruntung. Situs tersebut memiliki lebih dari 23 ribu anggota dan angkanya terus naik. Sebulan, anggotanya dikenai biaya US$ 19,95 atau sekitar Rp 265.714.
BISNIS
Artikel lain:
Tak Sadar, Kamu Jadi Korban 8 Kekerasan Psikis Pasangan
Temukan Manfaat Super Jagung Biru dalam Mengikis Lemak
Riset: Nyeri Punggung Berkaitan dengan Gangguan Mental
Berita terkait
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
1 jam lalu
Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"
2 jam lalu
Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca SelengkapnyaHamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
2 hari lalu
Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
2 hari lalu
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza
Baca SelengkapnyaDetektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan
2 hari lalu
Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya
Baca SelengkapnyaBelgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC
2 hari lalu
Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)
Baca Selengkapnya