TEMPO.CO, Jakarta - Anak umumnya menyesuaikan pola tidur di tahun pertama mereka. Maka tidak heran, si kecil yang biasanya tidur pulas di malam hari, tiba-tiba terbiasa bangun setiap beberapa menit sekali atau disebut sleep regression.
Otak si kecil mengalami pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan pola tidur mereka juga berubah. Biasanya sleep regression muncul pada anak yang berusia 4, 6, atau 9 bulan seperti dilansir laman Kidspot. Berikut ini pola tidur bayi pada setiap tahapannya:
1. Sleep regression pada usia 4 bulan Menurut clinical sleep psychologist dan sleep researcher Sarah Blunden, ritme sikardian (jam biologis tubuh) yang mengingatkan kapan waktunya tidur dan bangun baru akan berkembang pad usia ini. Meski anak mulai paham bahwa malam hari merupakan waktunya tidur, namun anak membutuhkan waktu untuk membiasakan ritme sikardian ini. "Terkadang dibutuhkan waktu setahun bahkan lebih lama agar anak terbiasa dengan ritme ini."
2. Sleep regression pada usia 6 bulan Pada usia ini, anak mengalami fenomena object permanence, yaitu anak mengerti bahwa orang tua atau pengasuhnya selalu ada meski ia tidak selalu melihat mereka. Ketika ia ingat akan orang tuanya, anak akan merasa cemas dan menangis hingga orang tuanya menenangkannya.
3. Sleep regression pada usia 9 bulan Kecemasan anak berpisah dari orang tuanya tetap berlanjut, ditambah lagi anak sadar setiap kali ia menangis, orang tuanya akan datang menenangkannya. "Sifat ini sering disebut mencari perhatian. Tapi kebiasaan ini tidaklah negatif karena pada usia tersebut, anak masih sangat bergantung dengan orang tuanya."
Setelah anak berusia 1 tahun, imbuh Sarah, umumnya anak akan memiliki pola tidur yang lebih teratur. "Namun, pola tidur setiap anak berbeda-beda. Ada anak yang memiliki pola tidur yang teratur sejak tahun pertama, tapi ada pula yang membutuhkan waktu lebih dari setahun".
