Ilustrasi wanita gemuk berolahraga. AP/Rodrique Ngowi
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang menjalani hidup sehat itu susah? Menurut dokter spesialis penyakit dalam Dr Indria, SpPD dari RS Pelni Jakarta, memulai hidup sehat itu gampang, asalkan memperhatikan beberapa hal penting.
Pertama, cek riwayat kesehatan keluarga. Apakah ada keturunan diabetes atau hipertensi? Kemudian, ingat-ingat pula, apakah kita sering sakit atau tidak. Indira juga menyarankan berolahraga rutin minimal dua kali seminggu dengan durasi 75-90 menit.
"Selain itu, cobalah memilih makanan sehat. Hindari makanan berlemak, serta yang menggunakan pengawet dan pewarna. Pilihlah makanan dengan pewarna alami," kata Indria, Rabu, 30 November 2016. Dia juga menyarankan untuk memenuhi kecukupan minum air putih dengan jumlah 8-10 gelas sehari.
Menjaga kebersihan dan mengelola stres juga tak kalah penting, misalnya dengan cara relaksasi atau rekreasi. "Jangan lupa pula cukup beristirahat dengan tidur 6-8 jam sehari," kata Indria.
Penyakit yang paling sering menyerang masyarakat adalah diabetes dan hipertensi. Jadi kita harus rajin mengecek kadar gula darah. Kadar gula darah sebelum makan atau puasa sebaiknya tak lebih dari 99 sedangkan setelah makan tak melebihi 140.
Perhatian yang sama juga harus diberikan pada hipertensi dengan rajin mengecek tekanan darah. Tekanan darah wanita yang normal adalah 120/80 sedangkan pria 130/80.
"Hipertensi bisa menyebabkan stroke, dan penyakit ini sekarang tidak mengenal usia. Penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi, tak bisa sembuh tapi bisa dikontrol dengan diet dan mengubah pola makan," ujar Indria.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.