Luar Biasa, Kerugian Akibat Diabetes Capai Rp 800 Triliun

Reporter

Sabtu, 26 November 2016 07:00 WIB

sagennext.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia memperkirakan, kerugian ekonomi yang harus ditanggung Indonesia selama 2006 hingga 2015 akibat penyakit diabetes melitus mencapai Rp 800 triliun.

Menurut siaran pers dari PKEKK yang diterima di Jakarta, kerugian tersebut mencakup biaya pengobatan, kerugian ekonomi karena penderita kehilangan penghasilan selama sakit atau karena meninggal dunia pada usia sebelum rata-rata usia harapan hidup.

Tanpa upaya pencegahan dan pengendalian penyakit diabetes melitus agar penderita tidak mengalami komplikasi berat, kerugian ekonomi akan semakin tinggi. Data Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menunjukkan bahwa klaim berobat untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan komplikasi diabetes melitus mencapai 30 persen dari seluruh klaim, atau diperkirakan dari Rp 20 triliun pada 2016.

Penyakit diabetes melitus dibagi menjadi dua, yaitu tipe 1 yang berhubungan dengan keturunan atau bawaan dan tipe 2 yang diperoleh setelah dewasa karena faktor keluarga dan perilaku. Karena itu, diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit gangguan hormon insulin yang erat hubungannya dengan perilaku hidup sehat.

Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa pada 2010 terdapat 6,9 juta orang penderita diabetes melitus. Diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus akan mencapai 11,9 juta orang pada 2030 atau meningkat 72,46 persen dibandingkan 2010.

Data Federasi Diabetes Internasional (IDF) menunjukkan terdapat 415 juta orang di dunia yang menderita diabetes melitus pada 2015, dan diperkirakan akan mencapai 642 juta orang pada 2040. Penderita diabetes melitus tidak memiliki hormon insulin yang cukup dalam tubuhnya sehingga gula yang dikonsumsi tidak cukup diubah menjadi glikogen yang disimpan sebagai energi cadangan.

Di dalam tubuh manusia, karbohidrat yang dimakan akan segera diubah menjadi gula atau glukosa di dalam darah. Jika hormon insulin cukup, kadar gula darah dipertahankan pada rentang 70-130 mg/dl ketika puasa. Dalam dua jam setelah makan, kadar gula dapat meningkat hingga 160 mg/dl dan masih dikategorikan normal. Namun apabila insulin berkurang, maka kadar gula akan meningkat, bisa mencapai di atas 600 mg/dl.

Semakin tinggi kadar gula darah dan semakin lama kadar gula tidak normal, maka akan semakin tinggi pula potensi komplikasi. Komplikasi penyakit diabetes melitus mencakup gangguan atau serangan jantung, kelumpuhan, impotensi, kebutaan, gagal ginjal, gangren, dan sebagainya.

BISNIS

Artikel lain:
Banyak atau Sedikit, Alkohol Tetaplah Musuh Kesehatan
Sayangi Mata Anda, Bawa Selalu Kacamata Hitam Saat Bepergian
Beragam Penyebab Orang Dewasa Sering Mengompol

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

20 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya