Cek Hasil Penelitian tentang Zat Rokok Elektrik atau Vaping

Reporter

Jumat, 18 November 2016 15:37 WIB

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Mengisap vape atau rokok elektrik kini tengah menjadi tren di kalangan masyarakat urban di Indonesia. Pada awalnya, rokok dimaksudkan sebagai alternatif bagi orang yang ingin berhenti merokok karena dianggap memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan rokok konvensional. Benarkah demikian?

Masih Sayang Mantan


Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP Indonesia) melakukan penelitian terkait dengan Kajian Keamanan dan Risiko Rokok Elektrik di Indonesia. Penelitian kualitatif dilakukan terhadap sembilan jenis cairan atau e-liquid yang digunakan untuk rokok elektrik.

Adapun penelitian dilakukan oleh Ketua YPKP Indonesia Achmad Syawqie bersama tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Salah satu tim peneliti dan dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Amaliya, mengatakan rokok elektrik kini tengah menjadi tren dan alternatif baru untuk penanggulangan ketergantungan rokok.

“Rotrik (rokok elektrik) dinilai lebih aman karena menggunakan e-liquid dengan kandungan yang tidak berbahaya dan lebih rendah risikonya dibanding rokok konvensional,” kata Amaliya dalam diskusi bersama YPKP Indonesia di Jakarta. Pada rokok elektrik ditemukan kandungan UP Propylene Glycol, USP Glycerin Natural/Vegetable dan pemanis buatan. Namun itu bukanlah zat berbahaya dan aman dikonsumsi manusia.

“Adapun kemungkinan bahaya yang ditimbulkan hanya saat zat-zat tersebut terdegradasi menjadi zat lain. Namun hal itu hanya didapati pada lima jenis cairan rokok elektrik setelah dipanaskan pada suhu tinggi,” ujar Amaliya.

Melalui kajian tersebut, YPKP Indonesia akan terus mengedukasi perokok aktif hingga komunitas rokok elektrik bahwa pemakaian rokok elektrik bisa menjadi alternatif bagi kecanduan rokok dengan risiko yang lebih rendah. “Namun rokok elektrik hanya disarankan bagi perokok yang ingin berhenti dari kecanduan. Tidak disarankan bagi mereka yang belum pernah merokok,” tutur Amaliya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Perhatikan Kecukupan Minum Anak untuk Hindari Dehidrasi
Menjadi Astronot Ternyata Rawan Masalah Kesehatan
Diabetes, Penyakit Pembunuh Nomor 3 di Indonesia

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

3 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

8 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

23 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

26 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

37 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

40 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

51 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

51 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

55 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya