TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi pada anak-anak bisa berakibat fatal dan mematikan. Kekurangan cairan pada anak-anak adalah penyakit yang serius dan mungkin fatal. Masalah ini terjadi ketika anak kekurangan atau kehilangan cairan yang cukup banyak dalam tubuhnya dan tidak dihidrasi dengan baik. Balita dan anak-anak cenderung lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa.
Kenapa dehidrasi berbahaya? Tubuh manusia terdiri dari lebih dari 95 persen air agar kondisi ideal dan fungsi tubuh bisa bekerja sehat dan maksimal. Agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, konsumsi air harus mencukup, termasuk juga konsumsi makanan yang mengandung banyak air.
Alasan yang paling khas untuk dehidrasi pada anak-anak adalah karena adanya penyakit, sering dalam bentuk mungkin infeksi virus, seperti rotavirus, atau mungkin infeksi bakteri, seperti e-coli atau salmonella.
Ketika anak-anak sakit, mereka cenderung berhenti makan dan minum, yang artinya sama sekali tidak ada cairan yang masuk. Penyakit ini umumnya disertai dengan diare dan muntah, yang mengakibatkan menghilangnya cairan tubuh. Jika kelebihan cairan yang hilang dari tubuh dan tidak diisi ulang pada tingkat yang sama, bisa berakibat dehidrasi.
Alasan lainnya dehidrasi pada anak bisa disebabkan oleh adanya parasit dan panas yang berlebihan. Anak-anak dan bayi bisa mengalami dehidrasi sangat cepat, sehingga kebiasaan makan dan minum harus selalu dimonitor.
Jika anak-anak tidak makan atau minum selama lebih dari empat atau lima jam, mereka bisa mengalami dehidrasi. Apalagi jika ditambah aktivitas mereka berada di bawah sinar matahari atau anak sangat aktif, yang membuat keluarnya keringat berlebihan.
Cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah meminum air setiap hari. Jus dan makanan mengandung air juga bisa mengembalikan cairan dalam tubuh dan minum air putih juga sangat penting.
Jika seorang anak atau bayi mengalami dehidrasi, ia mungkin memerlukan pengobatan mendesak. Balita dengan dehidrasi sering diberikan penanganan berupa pemberikan bubuk elektrolit, dicampur dengan air, yang mengandung cairan, gula dan bahan kimia yang mengembalikan cairan dalam tubuh mereka. *
Artikel lain:
7 Mitos dan Fakta tentang Flu
Memahami Sinusitis, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Cara Sederhana dan Mudah Agar Terlihat Awet Muda