Penyakit yang Sering Tertular dari Teman Sekolah atau Kantor

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 31 Oktober 2016 10:00 WIB

Ilustrasi anak menggunakan penutup hidung atau masker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika berangkat ke sekolah, kondisi si kecil baik-baik saja. Suhu tubuhnya normal dan dia tampak bersemangat seperti biasa. Namun, pada sore hari sepulang anak dari sekolah, terkadang kita mendapati temperatur badannya tinggi dan anak menjadi lesu. Besoknya, anak terpaksa tidak bersekolah karena sakit.

Risiko Kerja Shift

Kejadian seperti ini mungkin sering dialami para orang tua. Patut diduga, anak itu tiba-tiba sakit karena tertular teman di sekolah yang sedang kurang sehat. Selain sebagai tempat menuntut ilmu, sekolah bisa menjadi sarang bakteri dan virus bagi anak-anak dengan bermacam-macam jenis penyakit.

Yang paling gampang tertular penyakit tentu saja anak-anak yang masih berusia sangat muda, karena sistem kekebalan tubuhnya masih dalam tahap perkembangan. Penularan penyakit semakin mudah di sekolah zaman sekarang, yang seluruh ruangannya berpendingin dengan jendela tak pernah dibuka. Akibatnya, tak ada pergantian udara dalam kelas, sehingga virus, kuman, dan bakteri lebih mudah menyebar.

Berikut ini beberapa jenis penyakit yang sering dialami anak akibat tertular temannya di sekolah.

1. Flu
Seperti biasa, virus influenza paling berbahaya dan menjadi penyebab ribuan kematian setiap tahun. Gejalanya adalah demam tinggi, badan nyeri dan dingin, sakit kepala, kelelahan berat, serta kurangnya nafsu makan. Anak juga bisa terserang batuk dan sakit tenggorokan. Selain itu, dalam beberapa kasus, mereka muntah, diare, dan sakit perut.

Untuk mencegahnya, selalu ajari anak untuk mencuci tangan dengan benar, terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi, juga setelah bersin dan batuk. Bekali anak dengan cairan pembersih tangan dan ingatkan mereka untuk tidak minum atau makan dari peralatan yang sama dengan temannya.

2. Pilek
Pilek biasanya disebabkan oleh rhinovirus. Virus ini bisa memasuki hidung dan tenggorokan, kemudian berkembang dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Hal itu menyebabkan sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, bersin, hidung berair, dan sedikit demam.

Pencegahannya sama seperti flu, yakni biasakan mencuci tangan. Anak juga harus tidur cukup, menyantap makanan sehat, dan biasakan berolahraga.

3. Sakit mata
Disebut juga conjunctivitis, yaitu peradangan atau infeksi pada membran bening yang meliputi bagian putih di bola mata dan bagian dalam kelopak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, bisa juga karena alergi, polusi, zat kimia pada kosmetik, atau klorin di kolam renang. Gejalanya adalah mata iritasi, bengkak, dan merah.

Penyakit mata biasanya disebabkan oleh perpindahan virus akibat tangan yang kotor atau sehabis menyentuh orang yang sakit mata kemudian menyentuh mata sendiri. Karena itu, anak yang menderita conjunctivitis tidak boleh masuk sekolah sampai sembuh karena bisa menulari temannya. Selalu ingatkan anak-anak agar tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan kotor.

VERYWELL | PIPIT

Berita lainnya:
Ayah-Bunda, Jangan Duakan Anak dengan Gawai
Mengetahui Pasangan Berselingkuh, Apa yang Harus Dilakukan?
Tip Menghilangkan Karat pada Peralatan Dapur dengan Kentang




Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

29 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya