JFW 2017 Jii dan Milcah: Inspirasi Kebebasan dan Kesegaran
Editor
Rini Kustiani
Senin, 24 Oktober 2016 18:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rancangan-rancangan segar dan simple disuguhkan pada hari pertama Jakarta Fashion Week 2017, Sabtu 22 Oktober 2016, para fashionista dan penikmat mode nasional pun larut dalam rancangan karya desainer-desainer muda antara lain, Jii oleh Gloria Agatha dan Milcah oleh Faustine dan Eda Arthaputri.
JFW 2017: Djarot Memungut, Jenahara Hilang Arah
Antusiasme fashion show terlihat daripadat penonton Fashion Tent di bilangan Senayan City. Mereka siap merekam gaya koleksi ini. Kedua brand tersebut sama-sama mengusung gaya hidup muda dan dinamis, yang mengutamakan kenyamanan.
Musik riang melantun, suasana segar dan santai segera mengiringi model-model yang membawakan koleksi Jii. Warna-warna cerah, terang, dan tenang seperti oranye dan putih menguasai deretan busana ready-to-wear ini, yang didominasi oleh gaun terusan yang loose. Ide yang muncul dari suasana di Bali; matahari, rotan dan bebek-bebek, menjadi dasar dalam pembuatan koleksi.
Creative Director Jii, Gloria Agatha mengatakan koleksi busana itu terinspirasi ketika berwisata ke pulau Bali. “Walaupun harus menghadiri acara-acara penting, saya menyempatkan untuk jalan-jalan juga di sana,” ujarnya. “Busana yang saya kreasikan harus dapat berfungsi ke acara malam, jalan-jalan ke toko, cukup nyaman untuk cuaca panas dan chic untuk sehari-hari.”
Gloria Agatha, yang merupakan lulusan terbaik dari La Salle College Internasional jurusan Fashion Design ini, mendirikan Jii pada tahun 2011. Sejak itu Jii berkembang menjadi brand yang dikenal dengan gayanya yang feminin, chic, dan anggun.
Ide untuk dapat bepergian dengan leluasa, penuh gaya namun tetap santai menjadi ciri khas dari busana-busana ini. Terasa sekali, busana yang ditampilkan tidak formal tetapi sengaja menampilkan kesan simple. Jii dengan pimpinan dari Gloria Agatha, telah dinominasikan menjadi “Most innovative Local Brand” oleh Cleo Fashion Award, yang juga bagian dari Indonesia Fashion Forward Generation III.
Gaun-gaun bergaya tahun 1950 dan 1960-an terlihat menarik dengan adanya print bebek-bebek Bali yang unik, berwarna putih dengan sedikit rambut pada bagian kepalanya. Print bebek ini menjadi ciri khas yang ditampilkan pada koleksi Jii. Untuk melengkapi gaya busana ini, Gloria Agatha juga bekerjasama dengan desainer kreatif Indonesia lain, yaitu sandal oleh Teresa Mutiara dan topi-topi yang cantik oleh Hummingbird Road. Brand Jii dapat juga dinikmati di departemen store ternama Galleries Lafayette di Pacific Place.
Sementara pada koleksi Milcah, duo desainer ini menampilkan busana monokrom dengan mengutamakan kenyamanan si pemakai dan bersiluet longgar. Kakak-adik Faustine dan Eda Arthaputri mendirikan label Milcah pada tahun 2010, yang terinspirasi oleh dinamika kehidupan kaum muda urban. Warna-warna tenang terlihat pada koleksi ini, dengan banyak mengangkat warna biru dan abu-abu.
Selama 5 tahun sejak berdirinya Milcah, brand ini telah mendapatkan penghargaan berupa “Most Innovative Local Brand Award” dari Cleo Magazine pada tahun 2011. Selain itu duet desainer Milcah juga sempat mengecap ilmu dari Centre For Fashion Enterprise, yang telah membantu membentuk brand ini menjadi seperti sekarang.
LIESNA SUBIANTO
Berita lainnya:
6 Tanda Anda Kecanduan Kopi
Jurus Penyemangat Bagi yang Sedang Terpuruk
Pakai Kebaya Bikin Susah Bergerak, Salah Besar!