Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakai Kebaya Bikin Susah Bergerak, Salah Besar!

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Ilustrasi busana kebaya. TEMPO/Fahmi Ali
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda menganggap kebaya hanya cocok dipakai pada momentu tertentu lantaran membuat sulit bergerak, itu salah besar. Lia Natalia membuktikan kalau kebaya tak membuatnya gesit bergerak. Dengan langkah sigap, Lia tetap dapat menaiki tangga menuju halte bus Transjakarta dengan mengenakan kain batik Pekalongan bermotif flora warna terang dibalut kebaya kutu baru dari bahan sifon bermotif bunga. Langkahnya cekatan menaiki tangga demi tangga.

Di JFW 2017, Wagub Djarot Cerita Waduk Melati

Perempuan berusia kepala empat itu percaya diri berkebaya di tengah keramaian bus Transjakarta. “Saya sudah biasa melakukan ini. Berkebaya setiap saat, bahkan naik busway atau kereta bukan masalah. Saya bangga mengenakan kebaya busana asli dan indentitas Indonesia,” kata Lia Natalia.

Lia yang wartawan sebuah media asing mengatakan mulai berkebaya pada September 2014. Lia menyukai kebaya kutubaru. Busana ini membuatnya mendapat terapi positif untuk mengontrol emosi, bisa menyenangkan diri, dan tidak cepat marah. “Positifnya berkebaya bikin selalu positif, enggak cepat marah. Tidak indah, sudah berkebaya terus marah-marah,” kata Lia anggota dan penggagas komunitas Perempuan Berkebaya (PB) di Jakarta.

Alasan lain yang membuat Lia selalu ingin berkebaya adalah tanggung jawab moral ingin melestarikan kebaya sebagai busana lokal milik negeri sendiri. “Ini bukan sekadar jargon. Ini sebuah komitmen,” kata Lia.

Sementara itu, Rahmi Hidayati menuturkan kini komunitas Perempuan Berkebaya sudah tersebar di Yogyakarta, Solo, Bogor, Bandung, Banten, Cirebon, dan Bukittinggi. “Anggota yang aktif sekitar 200 orang, tapi di media sosial tercatat lebih dari seribu orang,” kata Rahmi.

Salah satu penggagas Perempuan Berkebaya ini menerangkan pendirian komunitas ini tercetus ketika acara halalbilhalal tahun 2014 yang dilakukan sekelompok wartawan politik era 1990-an, di rumah seorang wartawati Kompas di Ciledug. “Itu ide spontan. Dengan berkebaya setiap saat, membuat perempuan Indonesia lebih percaya diri mengenakan busana bangsa sendiri,” ujar dia.

Rahmi menceritakan saat sedang kongko bersama teman-temannya di pusat belanja atau di tempat lain, dengan mengenakan kebaya, mereka merasa selalu seru. Bersama komunitasnya, mereka berfoto tanpa sungkan disaksikan para pengunjung lain.

Menurut perempuan berkacamata ini, tidak ada persyaratan khusus untuk masuk menjadi anggota komunitas ini, karena sifatnya sangat cair. “Siapa saja yang mencintai kebaya bisa bergabung dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan Perempuan Berkebaya, atau berinisiatif membuat kegiatan bersama teman-teman yang juga cinta kebaya,” kata konsultan humas ini.

“Berkebayanya juga tak harus setiap hari,” kata Rahmi. Sebab, mungkin ada orang yang bisa dan ada yang karena kondisi tertentu tidak dapat berkebaya setiap hari. “Syarat yang mau bergabung ya mencintai kebaya. Dan biasanya kami kumpul berkebaya bareng saat menghadiri undangan, acara resmi di kantor, hingga kumpul bareng teman. Pokoknya hal ini sudah cukup memperlihatkan kecintaan terhadap kebaya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komunitas Perempuan Berkebaya ini, kata Rahmi, umumnya berkumpul untuk mempererat silaturahmi, di samping menggelar diskusi mengenai berbagai hal, seperti soal buku HIV dan batik. Atau belajar membatik, belajar tentang nutrisi, hingga naik gunung bersama. “Harapan kami terbesar adalah menjadikan kebaya lebih dikenal hingga ke mancanegara.

Dengan demikian, warisan budaya Indonesia tetap terjaga, bahkan lebih terkenal,” ujar dia. Menurut dia, dengan semakin dicintainya kebaya, yang digunakan sebagai busana sehari-hari, diharapkan hal ini akan memicu berkembangnya ekonomi kerakyatan, mengingat industri busana melibatkan banyak tenaga kerja.

Komunitas ini juga sedang berupaya menggandeng berbagai pihak, termasuk akademikus, untuk membuat kajian sejarah kebaya di Indonesia. “Dengan kajian ini, kita bisa mengetahui bagaimana sebenarnya asal-muasal kebaya dan bagaimana penyebarannya di Tanah Air,” kata Rahmi. Ia pun berpendapat bahwa kebaya merupakan warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Rahmi menepis anggapan bahwa berkebaya mahal dan ribet.

Sementara itu, artis Christine Hakim mengatakan bersukacita menyaksikan kini banyak perempuan berkebaya dan bisa ditemui di acara-acara, kantor, mal, bioskop, restoran, bahkan acara diskusi atau undangan. “Peran media sosial yang memajang status, komentar, salah satu faktor penggerak tumbuhnya kesadaran untuk berkebaya,” kata artis senior ini.

Christine menilai kemunculan komunitas Perempuan Berkebaya menjadi daya tarik bagi perempuan lain untuk mengenakan kebaya setiap saat. “Berkebaya itu cantik lho, karena jati diri Indonesia. Saya yakin berkebaya bikin perempuan Indonesia terlihat lebih cantik dan percaya diri,” kata Christine, yang mengaku setiap menghadiri acara ke luar negeri selalu berkebaya.

Adapun perancang Amy Atmanto menyatakan bahagia menyaksikan semakin banyaknya perempuan berkebaya yang bisa dijumpai setiap saat, di berbagai tempat dan dalam kegiatan apa pun. “Menariknya, banyak remaja yang juga ikut berkebaya. Hal ini bermakna positif, karena mereka makin mencintai busana bangsa sendiri,” ujar Amy.

HADRIANI P

Berita lainnya:
Ladies, Jangan Sering Pakai Baju Dalam Berbahan Sutra
Bagaimana Cara Bayi Bertransisi dari ASI ke Susu Formula
Koleksi Iwet Ramadhan Buat Penyintas Kanker di JFW 2017

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

7 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

12 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

16 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

27 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

44 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.


Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.


Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 03,  Ganjar Pranowo-Mahfud MD tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Gaya Ganjar-Mahfud dengan Jaket Varsity di Debat Capres Kelima

Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memutuskan untuk mengenakan jaket universitas alias jaket varsity dalam debat capres kelima.


Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

4 Februari 2024

Pasangan Capres-Cawapres no urut 02, Prabowo-Gibran tiba dalam debat capres terakhir di JCC, Minggu, 4 Februari 2024. Cuplikan YouTube KPU
Prabowo-Gibran Tampil dengan Nuansa Biru di Debat Kelima

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 tampil dalam balutan warna biru langit dan putih ketika menghadiri debat capres kelima