Ogah Stress karena Pekerjaan, Jadilah Arsitek  

Reporter

Selasa, 4 Oktober 2016 09:03 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Studi mengatakan mereka yang mengalami stres akibat pekerjaan berpotensi 22 persen lebih tinggi mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami stres dalam pekerjaannya. Disebutkan mereka yang berprofesi di bidang pelayanan atau jasa, seperti perawat, supir, dan pelayan lebih rentan terkena stres.

"Stres karena tuntutan kerja memungkinkan seseorang melakukan aktivitas atau berperilaku yang tidak sehat, seperti merokok, pola makan yang buruk, dan kurangnya berolahraga," ujar peneliti senior Dingli Xu dari Southern Medical University di Guangzhou, Cina, sebagaimana dilansir laman Zeenews.

Hasil temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis 138.782 responden yang diikuti selama 3-17 tahun. Pekerjaan responden diklasifikasikan ke dalam empat kelompok berdasarkan seberapa besar kontrol atasan kepada mereka, seberapa keras responden bekerja, dan tingkat beban psikologis saat menjalani pekerjaan tersebut. "Tuntutan pekerjaan termasuk tekanan waktu, beban mental, dan beban koordinasi. Kelelahan fisik dan durasi jam kerja tidak dihitung," jelas peneliti.

Peneliti menambahkan, jenis pekerjaan dengan tingkat stres yang rendah salah satunya adalah arsitek. Profesi ini dianggap memiliki tuntutan kerja yang rendah dan kontrol yang tinggi dari atasan atau klien.

Sementara itu, jenis pekerjaan dengan stres yang tinggi umumnya ditandai dengan tuntutan yang tinggi, tapi kontrol dari atasan sangat rendah, seperti ditemukan dalam industri jasa, yakni pelayan, pembantu, dan perawat.

Mereka juga menemukan kelompok pekerjaan lainnya seperti aktif dan pasif. Pekerjaan pasif adalah mereka dengan tuntutan pekerjaan yang rendah dan kontrol yang rendah pula. Contohnya, petugas kebersihan, penambang, dan pekerja kasar lainnya. Sedangkan pekerjaan aktif ditandai dengan tuntutan yang tinggi dan kontrol yang tinggi, seperti dokter, guru, dan insinyur.

Padahal, mereka yang dalam pekerjaan pasif dan aktif ini tidak memiliki risiko stroke. Mereka juga menemukan bahwa perempuan dengan tingkat stres tinggi terhadap pekerjaan lebih rentan terkena stroke daripada lelaki. "Sebanyak 4,4 persen dari risiko stroke disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi terhadap pekerjaan. Sedangkan, bagi perempuan, jumlah tersebut justru meningkat menjadi 6,5 persen," ujarnya.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
7 Cara Alami Mengatasi Keringat Berlebih
Wapadalah, Kegemukan Bisa Disebabkan Makanan Tanpa Gizi
3 Langkah Jadi Entrepreneur Sukses bagi Mahasiswa

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

14 jam lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

5 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

7 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

11 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya