TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda memperhatikan bagaimana anak meminta maaf setelah dia melakukan kesalahan? Permohonan maaf anak biasanya diucapkan spontan sesaat setelah melakukan kesalahan. Jika orang tua memaksakan anak meminta maaf, apakah si anak telah sadar dan menyesali perbuatannya?
Psikolog Carl Pickhardt mengatakan anak tak bisa memperbaiki kesalahannya jika permintaan maafnya hanya di bibir. “Penekanannya, meminta anak memperbaiki kesalahannya,” kata psikolog anak dari Amerika Serikat itu, seperti dikutip dari laman Familyshare.
Pickhardt mengatakan jangan sampai permohonan maaf diucapkan tapi anak tidak merasa menyesal. Mintalah anak memperbaiki kesalahannya dengan mengikuti tiga langkah berikut ini.
1. Sensitif Bantu anak agar memahami bahwa dia telah menyakiti seseorang. Orang tua membuat tantangan bagaimana jika anak berada dalam posisi yang disakiti atau bagaimana jika posisinya bertukar. Biarkan anak merasakan bahwa tindakannya telah menyakiti perasaan orang lain.
Contohnya, jika anak mengambil mainan adiknya, tanyakan kepadanya, “Bagaimana perasaanmu jika adik mengambil mainanmu dan tidak mengembalikannya?” Pernyataan ini bertujuan agar anak lebih sensitif dan empati. Jika anak dapat berempati, mereka dapat merasakan efek dari perilaku buruk dan emosionalnya. Empati akan mendorong anak menahan diri dari perbuatan tadi.
2. Evaluasi Evaluasi bertujuan menanamkan nilai moral dan memperingatkan perilaku buruk anak. Orang tua ingin membesarkan anak dengan nilai moral yang kuat. Nah, evaluasi membantu anak menjaga nilai-nilai moral serta mendorongnya mengenal etika dalam percakapan dan pergaulan.
Tanyakan kepada anak apakah tindakan yang telah dia lakukan sudah benar. Pertanyaan ini memberikan kesempatan bagi anak untuk menjelaskan perbuatan mereka. Jika anak merasa benar, dia akan memberi tahu orang tua. Dalam hal ini, orang tua membantu proses berpikir anak dan memberikan panduan akan langkah pembenarannya.
3. Perbaiki Setelah menerapkan perihal etika dan moral, orang tua dapat memberikan solusi yang tepat. Misalnya dengan mengajukan pertanyaa, “Bagaimana menurutmu cara memperbaiki hubungan dengan adikmu?” Memperbaiki hubungan dapat dilakukan dengan permintaan maaf yang tulus atau menyatakan kasih sayang.
Meminta maaf dan memberikan pemahaman kepada anak bahwa mereka melakukan kesalahan dan menyakiti orang lain merupakan bagian dari melatih sikap dewasa. Merasa menyesal akan mengajarkan mereka bagaimana memperbaiki kesalahan dan menjadikannya bertanggung jawab.