TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orang percaya terhadap cinta pada pandangan pertama, meskipun belum terbukti kebenarannya. Cinta pada pandangan pertama terjadi apabila pria dan wanita bertemu untuk pertama kali dan langsung merasakan ketertarikan satu sama lain, atau tiba-tiba saja saling merasa klop.
Namun sebuah studi terbaru menyimpulkan bahwa cinta pada pandangan pertama hanya mitos belaka. Studi itu menyebutkan seseorang setidaknya membutuhkan empat kali pertemuan dengan lawan jenis sebelum dia merasa jatuh cinta. Temuan tersebut menunjukkan bahwa seseorang butuh waktu untuk mengenal orang lain sebelum merasakan sesuatu yang membuatnya jatuh cinta atau menyukai seseorang.
"Panah cinta biasanya sangat lambat berjalan. Hal ini mungkin terjadi karena perubahan sikap dan pandangan seseorang kepada orang lain," ujar Ravi Thiruchselvam, psikolog di Hamilton College New York, seperti dilansir Dailystar.co.uk. Untuk studi tersebut, para ahli mempertemukan kelompok orang dengan jenis kelamin berbeda. Kelompok tersebut diamati berdasarkan memori otaknya.
Kemudian mereka kembali dipertemukan untuk kedua kalinya dan ketertarikan mulai meningkat. Pada pertemuan ketiga, tingkat ketertarikan semakin tinggi. Namun, berdasarkan pengamatan peneliti, pada pertemuan keempat baru muncul tingkat ketertarikan yang mengarah pada rasa kesukaan dan cinta dari beberapa partisipan.
Berita lainnya:
Kiat Merawat Bayi Prematur
Menonton Televisi Picu Obesitas
8 Alasan Teman Masa Kecil adalah Yang Terbaik