Ilustrasi perempuan terpaksa berpelukan dengan pasangannya. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pacar atau mantan kekasih. Mantan adalah seseorang yang pernah hadir dan mewarnai hidup kita dan mungkin ada yang sampai memberikan kesan mendalam kepada kita.
Nah, yang sedikit itulah yang kurang-lebih menyebabkan fenomena “CLBK” alias cinta lama bersemi kembali atau “putus-sambung”. “Masih sayang, masih cinta, terlalu banyak kenangan yang telah dibuat, memberi kesempatan kedua, yang kadang membuat rancu apakah kita yang memberi kesempatan atau kita yang diberi kesempatan, alasan kenyamanan, atau alasan “kebodohan” (jatuh di lubang yang sama),” ujar Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria.
Sang mantan, seseorang yang pernah mengisi hati, mengisi hari-hari, menorehkan kenangan, dan dalam kebersamaan yang terjalin pasti pernah ada rasa saling mengerti. Menjadi mudah untuk di kemudian hari “klik” lagi. Entah sekadar dalam percakapan biasa, pertemuan biasa, karena memang banyak hal yang si “dia” tahu dan mengerti tentang kita.
“Inilah yang kadang melenakan kita. Terbius kembali pesona lama dan melupakan esensi perpisahan sebelumnya,” kata Anggia. “Terjerumus dalam cinta masa lalu bersama sang mantan."
Hal itu tidak selalu bermakna negatif. Selama kita sudah betul-betul melihat secara obyektif permasalahan yang pernah dihadapi bersama mantan. Telah ada solusi ke depan agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Jangan sampai sekadar rendezvous, mengenang romantisme kisah cinta lama yang akhirnya membawa kita kembali ke lubang (derita) serupa.
“Sebetulnya hampir tidak ada larangan untuk Anda yang ingin kembali dengan mantan. Namun sebaik-baiknya adalah pilihan kembali yang tidak akan menjadi bumerang pada kemudian hari. Melainkan hubungan yang lebih baik dan untuk bersama selamanya,” tutur Anggia.