TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes bisa menyebabkan komplikasi pada mata bila tidak segera ditangani dan dikontrol. Diabetic retinopathy paling sering terjadi dalam komplikasi ini.
Apa gejalanya?
Dalam tahap awal diabetic retinopathy, tak ada gejala yang mencolok. Penderita tidak sadar akan efek diabetes pada mata. Ketika retinopathy bertambah parah, gejala yang timbul biasanya adalah
- pandangan terganggu dengan adanya bercak atau titik-titik,
- pandangan buram atau tidak fokus,
- pandangan seperti terhalang sesuatu di dalam mata,
- kesulitan melihat pada malam hari.
Penyebab
Biang keladi dari diabetic retinopathy adalah diabetes atau kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Parah-tidaknya diabetic retinopathy bergantung pada kontrol terhadap gula darah.
Retina, lapisan yang sensitif terhadap cahaya pada bagian belakang mata, berperan penting dalam peredaran darah. Ketika kadar gula darah terlalu tinggi, pembuluh darah tersebut menjadi lemah. Darah dan cairan yang ada di dalam pembuluh bocor dan mengaliri retina.
Pembuluh darah baru akan tumbuh. Namun kondisinya rentan dan rawan bocor. Akibatnya, retina akan membengkak dan tak mampu menyerap nutrien dan oksigen, membuat pandangan kabur dan bisa berakibat fatal.
Pengobatan
Bila diabetic retinopathy sudah dalam tahap cukup parah, biasanya dilakukan penanganan dengan laser ringan untuk mengurangi pembengkakan pada pembuluh darah. Apabila kondisi sudah parah, penanganan dengan laser yang lebih berat juga dilakukan untuk memperbaiki pembuluh darah yang bocor dan mencegah faktor-faktor akibat diabetes.
Pengobatan laser yang cukup berat itu bisa membuat penderita kehilangan penglihatan pada malam hari, tapi juga dapat mencegah kebutaan. Vitrectomy perlu dilakukan bila terjadi perdarahan pada rongga mata. Cairan vitreal dan darah dibuang dan diganti dengan cairan biasa.
VERYWELL | PIPIT
Berita lainnya:
Kiat Agar Kehidupan Pernikahan Tidak Membosankan
Malas Bergerak Berhubungan dengan Tingkat Kecerdasan
'Say Cheese' di Depan Kamera Ternyata Salah, Ucapkanlah...