Jam 'Tanggung' Bikin Mengantuk di Kantor, Kapan Itu Terjadi?  

Reporter

Senin, 15 Agustus 2016 08:02 WIB

Ilustrasi ngantuk/tidur di kantor. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pada pukul berapakah para pegawai kantoran biasanya merasa mengantuk, bosan, dan pikiran mandek? Hasil sebuah survei yang melibatkan sekitar 2.000 pekerja menunjukkan pukul 14.22. Di jam-jam tanggung itulah konsentrasi dan produktivitas mulai menurun.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa para pekerja mengalami kondisi buntu seperti itu tiga kali seminggu. Alasan paling umum dari keadaan tersebut adalah ruang kerja yang hangat, kurang tidur, dan volume pekerjaan yang mulai menurun.

Jumlah pekerja yang merasa lesu setelah pukul 14.00 itu bisa bertambah karena rata-rata peserta survei mengaku banyak rekan kerja mereka yang merasakan hal yang sama. Konsekuensi yang sering muncul akibat menurunnya konsentrasi adalah mengirim surel ke orang yang salah.

Sebagian pekerja mengaku tak paham apa yang dibicarakan orang lain saat rapat. Ada juga yang memanggil temannya dengan nama yang salah, membuat kesalahan fatal pada dokumen penting, dan menggantung telepon agar tidak bisa dihubungi.

Rata-rata, para pekerja itu menyalakan alarm untuk bangun pagi pada pukul 06.43 an pergi tidur pukul 22.29 sehingga waktu istirahat mereka sebenarnya tidak kurang. Namun rasa malas, mengantuk, atau bosan setelah makan siang tetap saja menjadi gangguan.

Ada beberapa cara untuk menghindari perasaan tersebut, misalnya dengan cara makan siang di luar sambil mencari udara segar, atau meminum kopi. Berikut 10 penyebab dan dampak dari rasa mentok tersebut.

Penyebab
1. Ruang kerja yang hangat
2. Kurang tidur di malam sebelumnya
3. Terlalu banyak perkerjaan
4. Tidak menikmati pekerjaan
5. Cuaca panas di luar
6. Makan siang terlalu banyak
7. Sibuk di pagi hari
8. Dehidrasi
9. Memikirkan masalah keuangan
10. Menyantap makan siang yang tak sehat

Akibat
1. Mengirim pesan atau surat elektronik ke orang yang salah
2. Datang ke rapat tapi tak paham yang dibicarakan
3. Memanggil orang dengan nama yang salah
4. Membuat kesalahan pada dokumen penting
5. Salah ejaan saat menulis surat penting
6. Menghindari panggilan telepon
7. Lupa ada rapat penting
8. Tertidur saat rapat
9. Tak memenuhi tenggat waktu pekerjaan
10. Salah bicara

DAILYMAIL | PIPIT

Artikel lain:
Memahami Lebih Jauh Soal Alergi Parfum
Hindari 6 Makanan yang Bisa Memicu Keracunan
Awas, Jangan Tertipu Mitos Keliru Soal Manfaat Cuka Apel

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

2 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

10 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

36 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

37 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

50 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

57 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya