Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari 6 Makanan yang Bisa Memicu Keracunan

image-gnews
Ilustrasi telur. Tempo/Subekti
Ilustrasi telur. Tempo/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan dengan sumber nabati atau hewani memang baik dan memiliki banyak manfaat buat kesehatan karena kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. Namun, berhati-hatilah dalam mengkonsumsi beberapa jenis makanan karena justru bisa berbahaya, terutama karena kandungan racun, sisa pestisida, atau bakteri E. coli.

Bill Marler asal Amerika Serikat pernah menuntut pemasok makanan Chipotle karena bakteri E.coli dan juga mempertanyakan keamanan beberapa jenis makanan lain. Ia menyarankan orang untuk tidak mengkonsumsi makanan berikut. Berikut ini beberapa jenis makanan yang paling dikhawatirkan para pakar kesehatan.

1. Kerang mentah
Banyak orang yang sakit akibat memakan kerang. Penyebabnya adalah air laut yang makin hangat akibat pemanasan global sehingga bakteri makin mudah berkembang biak.

2. Sayur atau buah yang tidak dicuci
Saran seperti ini sudah sering kita dengar, bila ingin memakan buah atau sayur sebaiknya memang dicuci dulu untuk membersihkan bakteri, binatang-binatang sangat kecil, dan sisa pestisida.

3. Taoge mentah
Percaya atau tidak, taoge atau kecambah diklaim mengandung 30 jenis bakteri, termasuk E. coli dan Salmonella, dalam 20 tahun terakhir.

4. Daging mentah
Menurut para ahli, daging harus dimasak dengan suhu 160 derajat Celsius untuk membunuh berbagai jenis bakteri di dalamnya, yang bisa memunculkan E. coli dan Salmonella. Bila memesan steak, minimal harus dalam kondisi medium.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Telur mentah
Menurut Marler, peluang untuk keracunan telur yang tidak dimasak saat ini tak sebesar 20 tahun lalu, ketika wabah Salmonella tengah merajalela. Namun untuk menghindari berbagai risiko kesehatan, makanlah telur yang sudah dimasak.

6. Susu dan jus yang tak dipasteurisasi
Masyarakat modern kadang enggan mengkonsumsi jus atau susu yang sudah dipasteurisasi dengan alasan nutrisinya sudah berkurang. Menurut Marler, pasteurisasi itu tidak berbahaya. Justru minuman yang tak dipasteurisasi tidak baik buat kesehatan dan meningkatkan risiko terkontaminasi bakteri, virus, dan parasit.

HEALTHINSIDER | PIPIT

Artikel lain:
Memahami Lebih Jauh Soal Alergi Parfum
5 Tip Menghindari Stres dalam Hubungan Asmara

Awkarin Buka-bukaan, Gaji Selangit, Haters, dan Bantuan Polisi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.