Benarkan Diet Nanas Efektif Turunkan Berat Badan?
Reporter
Tempo.co
Editor
Mila Novita
Sabtu, 17 Desember 2022 10:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menurunkan berat badan membutuhkan kesabaran, kerja keras, dan dedikasi yang sangat besar. Namun, banyak orang yang memilih jalan instan untuk memangkas bobot tapi dalam waktu singkat dengan diet iseng yang bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan dalam jangka panjang. Salah satu diet tersebut adalah diet nanas.
Rachna Agarwal, seorang ahli gizi di India, mengatakan bahwa diet nanas berarti orang hanya makan satu buah, nanas, sepanjang hari. Karena nanas kaya akan gula, bertahan sepanjang hari menjadi mudah apalagi tidak ada batasan kuantitas.
Namun, dia menambahkan bahwa diet ini, idealnya hanya dilakukan selama dua hari. “Jika dilakukan dalam waktu lama, akan menimbulkan bahaya kesehatan seperti fungsi usus yang terganggu, yang dapat menyebabkan Irritable Bowl Syndrome dan kekurangan gizi karena tidak ada mineral dan nutrisi,” katanya kepada indianexpress.com.
Dia menyebutnya sebagai diet iseng. Ini biasanya dilakukan di masa plateau atau ketika berat badan tak turun lagi meski sudah diet dan olahraga. Diet ini disebut mendorong penurunan berat badan atau detoksifikasi tubuh. "Jika dilakukan dengan bijaksana sesekali, itu tidak membahayakan tetapi tidak boleh dilakukan untuk waktu yang lama," kata Agarwal.
Dia menjelaskan bahwa penurunan berat badan akibat mengikuti diet ini bersifat sementara, karena itu orang bisa mempraktikkan diet seperti itu hanya setelah konsultasi yang tepat.
Baca juga: 9 Jenis Diet Populer serta Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Lovneet Batra, seorang ahli gizi, menyebut beberapa efek samping yang signifikan dari diet tersebut.
-Kelaparan, mudah tersinggung, dan lelah karena nanas sangat asam sehingga dapat mengganggu perut, terutama jika hanya itu yang dimakan sepanjang hari. Kemungkinan akan muncul mual atau mengalami diare.
-Efek samping seperti pusing, pingsan, sakit kepala, rasa lapar, insomnia, lemas, dan rasa lapar yang ekstrem adalah umum karena nanas mengandung kurang dari satu gram protein dan lemak per cangkir. Kekurangan banyak vitamin dan mineral membuat tubuh kekurangan nutrisi.
-Jumlah bromelain yang sangat tinggi (enzim yang ditemukan dalam nanas) dapat menyebabkan ruam kulit, muntah, diare, dan pendarahan menstruasi yang berlebihan.
Jadi, Batra menyarankan agar tidak perlu mengikuti diet ketat, seperti diet nanas, apa pun untuk menurunkan berat badan. "Untuk menurunkan berat badan, yang terbaik adalah membuat defisit kalori kecil dengan memotong atau mengurangi asupan minuman manis, dan makanan ultra-olahan," kata dia.
INDIAN EXPRESS
Baca juga: 8 Diet Kuno yang Kini Tidak Disarankan karena Bahaya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.