Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Diet Kuno yang Kini Tidak Disarankan karena Bahaya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Ilustrasi diet. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tren diet datang dan pergi. Beberapa diet lama dianggap tidak menyehatkan, digantikan pola makan baru yang lebih baik. Misalnya, pada 1920-an ada diet yang hanya terdiri dari rokok. Satu lagi yang mengejutkan muncul selama era Victoria ketika orang menelan pil cacing pita karena mereka pikir ini akan membantu mengurangi asupan kalori.

Dari biasa hingga ekstrem, diet telah ada dalam berbagai bentuk, beberapa tidak berbahaya tetapi keliru, sementara yang lain benar-benar berbahaya. Berikut delapan diet kuno yang tak lagi baik diikuti seperti dilansir dari eatthis.com.

1. Diet rokok 

Nataly Komova, pakar diet dan ahli kebugaran di JustCBD menunjukkan bahwa salah satu diet kuno yang tidak boleh diikuti adalah diet rokok. Diet yang populer pada 1920-an ini menyarankan orang untuk merokok kapan pun mereka merasa lapar sebagai pengganti makan. Ini dianggap membantu menurunkan asupan kalori harian. "Meskipun dapat membantu menurunkan asupan makanan dan kalori, diet rokok dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan yang serius seperti kanker," kata Komova.

2. Diet sleeping beauty

Pada 1960-an, Sleeping Beauty bukan hanya karakter dongeng yang populer tetapi juga nama diet berbahaya. "Ini adalah diet tidak sehat untuk penurunan berat badan yang mendorong orang untuk tidur lebih banyak bahkan ketika lapar," kata Komova. "Diet ini dapat menyebabkan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan kekurangan nutrisi penting, oleh karena itu mengapa diet ini termasuk diet kuno yang harus dihindari."

3. Diet cacing pita

Mungkin salah satu diet kuno yang paling mengejutkan dan menakutkan adalah diet cacing pita. "Diet ini mengharuskan mengkonsumsi lebih banyak makanan tanpa memikirkan apakah itu sehat atau tidak karena orang-orang percaya menelan cacing pita dalam bentuk pil dapat mendukung penurunan berat badan terlepas dari asupan kalori," jelas Komova.

Diet ini, meskipun populer di awal 1900-an, memiliki efek samping yang berbahaya. Komova menunjukkan bahwa pil cacing pita ini terkait dengan risiko demensia, kejang, dan kerusakan otak, otot, dan mata yang lebih tinggi.

4. Diet sup kubis

Sara Chatfield, pakar gizi di Health Canal menyebut diet sup kubis sebagai diet kuno yang tidak boleh diikuti. Makan kubis memang menyehatkan karena kandungan serat dan antioksidan. Dalam diet ini, orang akan makan sup kubis hingga tiga kali sehari, di samping hanya sejumlah kecil jenis makanan lain, seperti buah-buahan dan daging. "Dietnya rendah kalori sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi sebagian besar dari berat itu adalah air dan otot karena kandungan kalori dan proteinnya yang rendah, dan itu bukan cara makan yang berkelanjutan untuk jangka panjang," kata dia.

5. Diet rendah lemak

Chatfield mengatakan bahwa tren diet kuno lainnya adalah diet rendah lemak, yang populer pada 1990-an. "Selama waktu ini ada booming makanan ringan bebas lemak dan rendah lemak olahan tinggi seperti kue, biskuit, dan snack bar," katanya. Tapi saat ini orang memahami bahwa "rendah lemak" tidak selalu sama dengan "sehat".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Diet rendah lemak belum menunjukkan manfaat yang signifikan untuk penurunan berat badan atau pencegahan penyakit," jelas Chatfield, "Faktanya, kita sekarang tahu bahwa asupan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sehat dari kacang-kacangan, biji-bijian, beberapa minyak, dan ikan berlemak memiliki manfaat kesehatan.”

6. Diet Scarsdale

Diet Scarsdale adalah pola makan di mana orang hanya makan 1.000 kalori setiap hari tidak peduli ukuran tubuh atau aktivitasnya. "Anda pasti akan kehilangan beberapa berat air dan sedikit lemak, tetapi Anda juga akan lapar dan sengsara dan mungkin makan segala sesuatu yang terlihat segera setelah selesai," ujar Esther Avant, instruktur kebugaran.

"Meskipun Anda perlu berada dalam defisit kalori untuk menurunkan berat badan, sama sekali tidak ada alasan untuk menjadi begitu ekstrem untuk melakukannya," tambah Avant. 

7. Diet Atkins

Populer tahun 1970-an, diet Atkins adalah salah satu yang mungkin juga ingin dihindari. "Diet Atkins adalah mode rendah karbohidrat yang dibuat oleh Robert Atkins di tahun 70-an, namun masih ada hingga sekarang," kata Blair Persyn, ahli diet. Diet ini meminta orang untuk menghindari makanan seperti sayuran bertepung, buah-buahan tropis, roti, pasta, dan permen. "Anggap saja sebagai diet keto jadul dengan sedikit penekanan pada lemak," tambahnya.

Persyn menunjukkan bahwa meskipun penting untuk memasukkan lemak dan protein sehat ke dalam makanan kita, diet Atkins terlalu jauh membatasinya. "Sangat bergantung pada sumber protein dan lemak dalam makanan kita dapat dengan cepat menyebabkan asupan lemak jenuh berlebih, yang telah dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker," kata Persyn.

8. Diet lemon

Meskipun Master Cleanse atau diet lemon tergolong mainstream selama beberapa dekade, itu tidak berarti bahwa itu harus sehat atau aman. "Sayangnya, pembersihan seperti 'The Master Cleanse', juga dikenal sebagai Diet Lemonade atau Diet Sirup Maple, pertama kali diterbitkan pada tahun 1940-an, masih diikuti oleh individu hingga saat ini,” kata Valerie Orsoni, ahli gizi, ahli kesehatan dan pendiri LeBootCamp.

Orsoni menjelaskan bahwa selama diet ini orang hanya mengonsumsi "Master Cleanse Mix", yang merupakan kombinasi jus lemon, sirup maple, cabai rawit, dan air, selama antara empat dan 14 hari. "Hasilnya adalah pembatasan kalori yang ekstrem, yang berarti akan menurunkan berat badan dengan sangat cepat, tetapi tubuh akan masuk ke mode kelaparan dan belajar cara menyimpan yang lebih baik saat makan berikutnya." dia menjelaskan.

Baca juga: 3 Diet yang Efektif Menurunkan Berat Badan setelah Menopause

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

1 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

2 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

9 hari lalu

Pengunjung berdiskusi sambil makan dan menikmati minuman kopi di Warung Kopi (Warkop) Nan Yo, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Oktober 2023. Warkop legendaris yang berdiri sejak 1932 itu menyajikan kopi robusta yang diseduh gaya Hainan dengan nuansa warung ala zaman dulu namun tetap dikunjungi konsumen dari berbagai usia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan


5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

9 hari lalu

ilustrasi berat badan (pixabay.com)
5 Penyebab Berat Badan Naik Meski Puasa Ramadan

Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab berat badan naik saat Ramadan. Umumnya terkait pola makan dan gaya hidup


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

10 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

14 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Sehat dengan 11 Tips Berikut

Cegah Obesitas dengan cara menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif yang berkelanjutan dalam jangka panjang.


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

16 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

23 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.


2 Cara Mengecek Obesitas, Pemicunya Gaya Hidup Zaman Sekarang

23 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
2 Cara Mengecek Obesitas, Pemicunya Gaya Hidup Zaman Sekarang

Menentukan orang menderita obesitas atau tidak dapat dilakukan melalui dua cara pemeriksaan. Simak penjelasannya, berikut pemicu obesitas.


7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

27 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?