Terlambat Diagnosis, Kehamilan Ektopik Bisa Mengancam Jiwa Ibu

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Sabtu, 10 Desember 2022 15:07 WIB

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan ektopik terjadi sekitar 0,25-2,0 persen dari seluruh kehamilan secara global menurut National Library of Medicine tahun 2016. Namun, banyak yang tidak menyadari kehamilan ini atau baru setelah mengalami gejala. Padahal kehamilan ektopik adalah penyebab utama kematian ibu pada trimester pertama.

Demikian diungkapkan Anitha Kunnaiah, konsultan senior obstetri dan ginekologi spesialis infertilitas, di India.

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel dan berkembang di luar rahim, paling sering di saluran tuba tetapi jarang di tempat lain seperti ovarium atau rongga perut.

Deepti Asthana, konsultan senior obstetri dan ginekologi, mengatakan bahwa kebanyakan wanita menganggap kehamilan selalu terjadi di dalam rahim. Karena itu, banyak yang tidak menyadari pentingnya pemeriksaan ultrasonografi meskipun mungkin mengalami tanda-tanda yang tidak biasa seperti nyeri perut bagian bawah atau pendarahan dari vagina. "Ini karena kesadaran tentang kehamilan ektopik masih rendah, bahkan di antara populasi yang berpendidikan,” kata Asthana, seperti dilansir Indian Express, Sabtu, 10 Desember 2022.

Penyebab kehamilan ektopik

Penyebab kehamilan ini tidak diketahui dengan jelas. Namun, beberapa faktor risiko dikaitkan dengan kehamilan ektopik, termasuk gangguan hormonal, riwayat merokok, perawatan kesuburan seperti fertilisasi in-vitro (IVF), riwayat kehamilan ektopik sebelumnya, usia ibu 35 tahun atau lebih, riwayat penyakit seperti endometriosis, penyakit radang panggul, infeksi menular seksual (IMS). Selain itu, riwayat operasi panggul atau perut, dan pasca tubektomi, atau penempatan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) juga meningkatkan risikonya.

“Wanita seperti itu berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik dan perlu lebih waspada. Mereka harus memantau kadar beta HCG (human chorionic gonadotropin) dalam darah. HCG adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan setiap 48 jam, yang dapat membantu diagnosis dini kehamilan ektopik," kara dokter kata dokter Obgyn Shilpi Reddy. Jika kadar hormon ini kurang atau tidak berlipat ganda dalam 48 jam, ini mungkin mengindikasikan kehamilan ektopik.

Tanda kehamilan ektopik

Advertising
Advertising

Tanda-tanda kehamilan ektopik biasanya mulai terlihat antara minggu keempat dan ke-12 kehamilan. Namun, banyak wanita yang tidak mengalami gejala apa pun pada awalnya. Karena itulah diperlukan pemeriksaan USG. “Namun, dalam kasus kehamilan ektopik yang pecah, pasien mengalami pendarahan dan atau sakit perut," kata Kunnaiah berbagi.

Gejala yang paling umum termasuk rasa sakit yang parah di satu sisi perut, yang bisa berupa rasa sakit yang menusuk atau yang terus meningkat dan tidak mereda bahkan dengan obat penghilang rasa sakit ringan. Juga, tekanan darah rendah, episode pingsan, dan jika pecah, nyeri terus-menerus di satu sisi, adalah beberapa ciri kehamilan ektopik.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: 10 Komplikasi Kehamilan yang Paling Sering Ditemui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

16 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

19 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

20 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

26 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

27 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

35 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

38 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

38 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca-Melahirkan

39 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca-Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya