Ketahui Gejala Kanker Ovarium dan Cara Mengurangi Risikonya

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 25 Maret 2022 12:52 WIB

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kesehatan umumnya muncul dengan tanda dan peringatan. Dalam kasus kanker ovarium, misalnya, ada beberapa tanda dan gejala halus, menurut Niti Raizada, direktur, onkologi medis dan onkologi hemato, Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India.

Dia menjelaskan bahwa kanker ovarium dimulai pada organ wanita yang menghasilkan sel telur yang dikenal sebagai ovarium. Kanker ini adalah yang ketiga umum di antara wanita di dunia. "Riwayat kanker keluarga merupakan bagian penting dari evaluasi," kata Raizada, dikutip dari Indian Express, Jumat, 25 Maret 2022.

Menurut dokter, kanker ovarium sering kali muncul tanpa gejala yang jelas. Jika menimbulkan gejala, yang dirasakan antara lain perut kembung; perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, atau mual; adanya cairan di perut yang disebut asites, penurunan berat badan dan kelelahan umum; ketidaknyamanan panggul; sakit punggung; frekuensi buang air kecil meningkat.

Gejala kanker ovarium lainnya adalah menstruasi yang tidak teratur, kesulitan makan, dan masalah kencing. Biasanya tiga gejala terakhir ini muncul pada stadium lanjut kanker ovarium, ketika telah menyebar ke panggul dan perut.

“Sayangnya, tidak ada gejala pada tahap awal. Ketika kanker muncul di ovarium, itu adalah yang paling mudah untuk diobati. Setiap wanita yang memiliki indung telur berisiko terkena kanker ovarium, meskipun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini,” jelas Raizada.

Untuk mengurangi risiko kanker ovarium, inilah tips yang bisa dilakukan.

Advertising
Advertising

1. Diet dan olahraga

Rezim olahraga mingguan dan diet sehat adalah penting. Banyak buah-buahan, sayuran dan makanan yang kaya vitamin D adalah beberapa langkah diet. Berolahraga 30-40 menit setiap hari dapat mengurangi risiko hingga 20 persen. Memiliki gaya hidup aktif.

2. Kontrasepsi oral

Kontrasepsi oral di kalangan wanita diketahui mengurangi risiko kanker ovarium hingga 50 persen, tetapi perlu konsultasi medis sebelumnya. Lamanya konsumsi dengan risiko juga berhubungan.

3. Menghindari karsinogen

Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan makeup) diketahui memiliki hubungan yang tidak pasti.

4. Kehamilan dan menyusui

Wanita yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara. Menyusui juga diketahui menurunkan risiko.

5. Gaya hidup sehat

Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium, tetapi juga banyak jenis kanker lainnya. Bersamaan dengan itu, batasi juga konsumsi alkohol.

6. Tautan Genetik

Beberapa kanker ovarium terkait dengan perubahan genetik dan keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara dan ovarium. Salah satu mutasi penting tersebut disebut BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2). Mengidentifikasi keluarga dan risiko genetik akan membantu strategi pengurangan risiko.

Kelompok berisiko tinggi sebaiknya rutin melakukan skrining untuk kanker ovarium. Metode skrining ini termasuk USG trans-vaginal dan serum Ca125 (tes darah). Alat skrining umumnya non-invasif.

Baca juga: 6 Faktor yang Bikin Wanita Berisiko Tinggi Terkena Kanker Ovarium

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

15 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

15 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

20 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya