Tanda Tidak Biasa ketika Kekurangan Vitamin B-3, Vitamin C, dan Vitamin E

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Jumat, 25 Februari 2022 14:40 WIB

Ilustrasi tumit pecah-pecah yang parah bisa memicu nyeri tumit. (SehatQ)

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa tanda yang diberikan tubuh untuk menunjukkan kekurangan vitamin, dari bibir pecah-pecah, tulang lemah, hingga mudah sakit. Jika gigi dan tulang yang lemah menunjukkan kekurangan vitamin D, bibir pecah-pecah dan gusi berdarah adalah tanda kekurangan vitamin B dan vitamin C.

Gejala tidak biasa tetapi penting yang menunjukkan kekurangan vitamin adalah tumit pecah-pecah. Cukup menyakitkan dan sulit untuk dihilangkan, tumit pecah-pecah masalah utama ketika cuaca dingin kurangnya kelembapan di udara dan tubuh. Meskipun ada beberapa alasan mengapa tumit pecah-pecah, itu juga bisa menjadi indikasi kekurangan vitamin.

Vitamin C, E dan B-3 sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Tumit pecah-pecah bisa menjadi tanda kekurangan vitamin ini. Menurut ahli dermatologis, tumit pecah-pecah lebih sering dikaitkan dengan kondisi medis lain seperti eksim, diabetes, hipotiroidisme, dll. Terlepas dari statistik ini, ketahui peran ketiga vitamin ini dalam menjaga kesehatan kulit dan hubungannya dengan tumit pecah-pecah.

1. Vitamin B-3

Vitamin B-3 sangat penting untuk kesehatan kulit dan otak. Juga dikenal sebagai niasin, gejala kekurangan vitamin B-3 termasuk kehilangan memori, diare, dermatitis dan lidah merah. Terkadang kekurangan Vitamin B3 dapat menyebabkan kulit merah dan iritasi pada area yang terkena cahaya seperti tangan, kaki, leher dll.

Advertising
Advertising

2. Vitamin C

Vitamin C dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gusi dan kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kudis yang terutama ditandai dengan gusi berdarah, pendarahan di sekitar folikel rambut dan penyembuhan luka yang lambat. Rambut rontok, kelelahan dan anemia adalah gejala lain dari kekurangan vitamin C.

3. Vitamin E

Vitamin E sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sel, dan sirkulasi darah. Vitamin ini dikenal sebagai vitamin kecantikan karena sangat membantu kulit dan rambut. Kekurangan vitamin E dalam tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot, hilangnya sensasi, serta kulit kering, keriput dan penuaan dini.

Karena kekeringan menjadi penyebab utama tumit pecah-pecah, penting untuk menjaga kelembapan kulit. Meningkatkan asupan air adalah langkah pertama dan paling dasar untuk menghidrasi diri dan kulit. Selain itu, melakukan eksfoliasi kulit dengan spons atau luffa tetapi jangan terlalu sering. Setelah itu, oleskan krim yang mengandung urea atau asam laktat untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Lotion, krim, krim khusus kaki dan memakai kaus kaki secara teratur dapat membantu menjaga kulit tetap terhidrasi.

Saat ini juga banyak produk yang dirancang khusus untuk kulit tumit. Mengaplikasikan produk itu setiap malam dapat mempercepat proses penyembuhan. Jangan lupa menjaga asupan vitamin.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Kulit Jika Kurang Asupan Vitamin C

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

9 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

10 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

16 hari lalu

Kale Vs Bayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bergizi?

Sama-sama diklaim sayuran hijau yang bergizi tinggi, mana yang lebih baik, kale atau bayam? Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

37 hari lalu

Apakah Jus Apel Baik buat Kesehatan? Pakar Diet Beri Jawaban

Manfaat meminum jus apel tentu tak sesehat memakan buahnya, apalagi jus dalam kemasan. Berikut pendapat pakar diet.

Baca Selengkapnya

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

44 hari lalu

Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.

Baca Selengkapnya

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

49 hari lalu

Segudang Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Pilihan Sehat Saat Buka Puasa

Selain menyegarkan, timun suri juga dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh setelah berpuasa seharian.

Baca Selengkapnya

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

50 hari lalu

Ahli Gizi Unair Beberkan Kelebihan dan Kekurangan Minyak Makan Merah yang Diluncurkan Jokowi

Proses produksinya yang tidak melalui penyulingan atau bleaching tak berarti Minyak Makan Merah bebas dari dampak negatif.

Baca Selengkapnya

Tips Merawat Kucing Anggora

51 hari lalu

Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.

Baca Selengkapnya

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

54 hari lalu

Saran Pola Makan Sehat selama Ramadan dari Ahli Gizi

Ahli gizi mengatakan selama Ramadan harus selalu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan lengkap. Apa saja yang harus dipenuhi?

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

6 Maret 2024

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya