Hasil Studi Diet Ini Dapat Menurunkan Risiko dan Tingkat Keparahan COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 31 Juli 2021 05:25 WIB

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah lebih dari setahun pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia. Kini dengan penyebaran varian baru, tidak ada cara yang benar untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Sebuah studi kohort prospektif baru, yang diterbitkan awal pekan ini, mempertimbangkan hubungan antara kualitas diet dan risiko serta tingkat keparahan COVID-19.

Mengingat hubungan yang terbentuk antara faktor gaya hidup, kesehatan metabolisme, dan COVID-19, para peneliti berusaha menyelidiki bagaimana kualitas diet memengaruhi penyakit ini—serta bagaimana hal itu bersinggungan dengan faktor sosial ekonomi.

Menggunakan data dari lebih dari 500 ribu peserta, mereka menilai kualitas diet berdasarkan skala yang menekankan makanan nabati yang sehat, terutama buah-buahan dan sayuran. Selama berbulan-bulan masa tindak lanjut, para peneliti menemukan bahwa pola makan nabati yang sehat dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dan tingkat keparahan COVID-19 yang lebih rendah — dan untuk individu yang tinggal di daerah di mana jenis makanan itu kurang tersedia, asosiasi tersebut mungkin bahkan lebih tinggi.

"Mengatasi determinan sosial kesehatan yang merugikan, seperti gizi buruk, telah terbukti mengurangi beban penyakit menular tertentu di masa lalu," tulis para penulis, "mendukung seruan untuk memprioritaskan determinan sosial kesehatan dalam respons kesehatan masyarakat terhadap COVID- 19."

Pada akhirnya, mereka menemukan bahwa bahkan setelah memperhitungkan perilaku sehat lainnya, determinan sosial kesehatan, dan langkah-langkah penularan virus, data menunjukkan bahwa pola makan sehat dikaitkan dengan risiko COVID-19 yang lebih rendah dan COVID-19 yang parah.

Advertising
Advertising

Kembali pada bulan September 2020, tak banyak pembahasan tentang nutrisi selama pandemi COVID-19. CDC hanya membahas nutrisi sekali dalam pedoman "Makanan dan Coronavirus" mereka. Tapi, sayangnya, tidak ada satu pun penyebutan nutrisi sebagai tindakan pencegahan.

Sejak itu, hubungan antara diet, nutrisi, dan tingkat keparahan COVID-19 dan risiko infeksi menjadi lebih banyak dibicarakan. Laporan baru ini menunjuk langsung ke pola makan nabati sebagai diet "terbaik" yang mungkin untuk membantu menurunkan risiko dan tingkat keparahan infeksi. Meskipun ada tindakan pencegahan lain yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko COVID-19, mungkin mengonsumsi makanan utuh, pola makan nabati dapat membantu melindungi Anda lebih jauh dari penyakit parah. Makanan yang kaya nutrisi pendukung kekebalan seperti seng dan vitamin C juga baik untuk mejaga kebuagara tubuh di masa pandemi.

Baca juga: Saran Dokter Jika Anak Positif Covid-19

Jangan lupa #PakaiMasker #JagaJarak #CuciTangan #BatasiMobilitas #MenjauhiKerumunan

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

11 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya