Maudy Ayunda Bagi 4 Pelajaran Hidup yang Diperoleh Usai Lulus S2 Stanford

Rabu, 14 Juli 2021 19:38 WIB

Maudy Ayunda baru saja menamatkan studi S2-nya di Stanford Universy, California. Pemeran film Perahu Kertas itu menyelesaikan pendidikan di dua jurusan sekaligus, yaitu Administrasi Bisnis dan Bidang Pendidikan dalam kurun waktu 2 tahun. Foto: Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris dan penyanyi film Maudy Ayunda telah menyelesaikan pendidikan magisternya di Stanford University Juni lalu. Ia meraih dua gelar sekaligus, yaitu Master of Arts (MA) dan Master of Business Administration (MBA). Selama dua tahun menjadi salah satu mahasiswa di universitas terbaik di dunia ini, ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman lebih dari sekedar akademis.

Bagi Maudy, waktu dua tahun terasa cepat berlalu. Ia pun ingin berbagi dengan banyak orang pengalaman yang istimewa dan pelajaran hidup yang ia peroleh selama kuliah di Stanford, melalui vlog khusus di kanal Youtube-nya. "Saat meninggalkan tempat ini ingin merenung dan berbagi dengan teman-teman semua apa yang benar-benar pengalamanku di sini istimewa dan apa saja pelajaran-pelajaran hidup yang tertanamkan," ujarnya dalam narasi vlog-nya itu.

Hal pertama yang ia rasakan adalah belajar beradaptasi dan berubah. Terlebih di masa pandemi ia harus menyesuaikan diri karena banyak menjalani perkuliahan secara online. Kedua ia belajar menghargai alam bebas, banyak membenamkan diri dengan aktivitas dan kembali aktif berlari.

“Jadi salah satu yang aku suka banget di sini adalah banyaknya tempat outdoor, di mana aku bisa lari, aku bisa jalan, dan pokoknya aku bisa aktif berada di alam bebas, ini seperti caraku untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan diriku sendiri,” ujar bintang film Perahu Kertas ini. “Dan salah satu goal aku di masa covid atau apapun itu adalah untuk aktif, jadi aku setiap berusaha paling enggak 10 ribu langkah.”

Maudy Ayunda berbagi penglaman dan pelajaran hidup selama ia kuliah di Stanford University. (Tangkapan layar Youtube.com/Maudy Ayunda)

Advertising
Advertising

Ketiga, ia belajar mencari inspirasi dari orang-orang di sekitarnya. Banyak perspektif berbeda yang ia dapatkan dari teman sekelasnya, membuat Maudy untuk membuat perubahan. Tak hanya tentang keterampilan bisnis, ia juga belajar tentang komunikasi.

“Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa sangat nyaman untuk menerima dan memberi saran, mengkritik dan menerima kritik aku sudah merasa normal. Aku merasa orang yang enggak bisa menerima kritik itu rugi berat, karena itu kesempatan untuk tumbuh banget dan untuk memperbaiki sebuah hubungan,” tambahnya.

Terakhir, ia belajar bahwa hidup lebih dari hal-hal yang besar. Lebih dari sekedar pencapaian dan milestones, tapi tentang hal-hal yang ia bagi dengan orang terdekat.

“Ada banyak di pendidikan yang ktia harus kerjakan dan tetap kita harus kembangkan untuk Indonesia. Aku merasa bahwa pendidikan adalah sebuah area dimana aku ingin membawa perubahan, dan aku merasa aku karena itu aku memilih untuk mendalaminya secara akademis,” ujar wanita 26 tahun itu.

Maudy mengaku kini ia merasa jauh lebih sederhana. Dua tahun lalu ia ingin mengubah dunia, namun ternyata perubahan itu justru terjadi pada dirinya sendiri secara personal. “Sebenarnya yang paling tahu diri kita sendiri adalah kita, dan kita harus melindungi ke-otentik-an ktia dan siapa sebenernya diri kita. Dan aku benar-benar menyadari itu di sini,” ujarnya.

Terlebih ia kerap mendengar masih banyak yang menilai perempuan tidak harus berpendidikan tinggi. “Aku selalu mendengar itu dari orang-orang di sekitar aku, aku menolak untuk mendengarkannya, karena aku kenal diriku sendiri dan aku tahu hidup seperti apa yang ingin aku jalani,” ujar Maudy Ayunda seraya mengingatkan “Itu yang pengen aku sampein, teman-temen juga harus berjuang untuk keyakinan diri sendiri.”

Baca juga: Makna Kebaya Kelulusan Maudy Ayunda yang Dirancang Didiet Maulana


SITI HAJAR SUWARDI

Berita terkait

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

13 jam lalu

Film KHD, Debut Produser Maudy Ayunda hingga Mengangkat Kisah Ki Hadjar Dewantara

Film KHD yang mengangkat kisah hidup tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara akan disutradarai oleh Gina S. Noer dan Maudy Ayunda sebagai produser

Baca Selengkapnya

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

16 jam lalu

Mbak Cicha Peduli pada Keseimbangan Pendidikan

Keseimbangan antara kemampuan akademis, karakter, entrepreneur harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sebagai kunci utama kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

1 hari lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

1 hari lalu

Gina S. Noer dan Maudy Ayunda Kolaborasi Garap Film KHD Berkisah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Film KHD merupakan debut Gina S. Noer dalam menggarap film bertema sejarah dan Maudy Ayunda sebagai produsernya.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

2 hari lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

6 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

6 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

6 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

7 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

7 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya