April Bulan Kesadaran PMDD, Gangguan Jelang Haid Mirip PMS tapi Lebih Parah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Senin, 12 April 2021 18:35 WIB

Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - April adalah bulan kesadaran Premenstrual Dysphoric Disorder atau PMDD. Kondisi ini merupakan perpanjangan dari pramenstrual syndrome atau PMS yang lebih parah, bahkan kadang cenderung bahaya.

Beda dengan PMS yang dialami sekitar 85 persen perempuan usia produktif menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, PMDD hanya dialami sekitar 5 persen perempuan, menurut American Journal of Psychiatry. Banyak perempuan yang mengalaminya tapi tidak terdiagnosis, salah diagnosis, atau diabaikan begitu saja.

Dokter spesialis kedokteran jiwa Andri mengatakan, PMDD biasanya terjadi menjelang menstruasi atau haid.

"Gejalanya mirip depresi, namun yang paling dominan adalah ini hanya terjadi 5-10 hari sebelum menstruasi datang. Setelah menstruasi gejalanya hilang," ujar dokter yang praktik di RS Omni Alam Sutera itu.

Menurut dia, gejala depresi yang paling sering dikeluhkan pasien dengan PMDD adalah yang terkait dengan mood swing atau perubahan suasana hati. Ada kalanya pengidap PMDD merasa ingin menangis, marah-marah, sangat sensitif, bahkan kadang-kadang ada perasaan tidak berguna hingga ingin bunuh diri.

Selain itu, Web MD menyebutkan banyak gejala lainnya, termasuk sulit berkonsentrasi, kelelahan, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, nyeri payudara, sakit kepala, hot flashes seperti pada perempuan menopause, juga kram dan kembung.

Para peneliti belum mengetahui penyebab pasti dari gangguan dysphoric pramenstruasi. Namun, sebagian besar mengira itu mungkin reaksi abnormal terhadap perubahan hormon yang terkait dengan siklus menstruasi.

Baca juga: Cemas Jelang Menstruasi Wajar, Ini 5 Cara untuk Mengatasinya

Penelitian telah menunjukkan hubungan antara PMDD dan tingkat serotonin yang rendah, zat kimia di otak yang membantu mengirimkan sinyal saraf. Sel-sel otak tertentu yang menggunakan serotonin juga mengontrol suasana hati, perhatian, tidur, dan nyeri. Perubahan hormonal dapat menyebabkan penurunan serotonin, yang menyebabkan gejala PMDD.

"Ini bisa diobati dan segeralah datang ke dokter jiwa untuk mengobati PMDD," kata Andri.

Bulan kesadaran PMDD dimulai sejak 2013 oleh Cat Hawkins. Tahun ini, Bulan Kesadaran PMDD mengusung tema Many Hands Make Light Work. Harapannya, semakin banyak orang yang bekerja sama, semakin banyak orang yang memiliki kesadaran tentang gangguan ini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

4 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

7 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

7 hari lalu

Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

14 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

16 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

20 hari lalu

4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

20 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

20 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya