Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sama-sama Gangguan Pramenstruasi, Ini Bedanya PMS dengan PMDD

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com
Ilustrasi wanita PMS. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom pra-menstruasi atau PMS muncul dalam bentuk berbeda-beda. Hal yang sering terjadi adalah Anda cenderung menjadi sangat sedih atau menangis. Namun, Anda perlu waspada ketika rasa sedih dan marah itu berlangsung berlebihan. Bisa jadi itu bukan sekadar PMS, tapi premenstrual dysphoric disorder atau PMDD.

Leena Nathan, dokter spesialis kandungan dan kebidanan UCLA Health, mengatakan para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengapa wanita mengalami perubahan suasana hati sebelum menstruasi. Tapi perubahan hormon estrogen dan progesteron dalam aliran darah seminggu sebelumnya bisa mempengaruhi.

"Ini tampaknya mengarah pada tingkat serotonin yang lebih rendah selama waktu itu,” kata dia seperti dikutip Bustle, Ahad, 1 September 2019.

Ada sekitar 200 gejalan PMS lain yang sering dialami perempuan. Namun, yang paling sering dialami adalah kemarahan.

Kemarahan ini tidak perlu dikhawatirkan. Hanya saja, jika Anda mengalami kemarahan hebat yang mengganggu kehidupan sehari-hari Anda seminggu sebelum menstruasi, Anda mungkin bukan sekadar mengalami PMS biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jika suasananya ekstrem, itu disebut gangguan dysmorphic pramenstruasi," kata Leena Nathan.

PMDD adalah bentuk PMS yang lebih parah yang memiliki gejala yang sangat intens, termasuk pengalaman psikologis. PMDD jauh lebih jarang daripada PMS. Anda bisa membedakannya dengan PMS biasa dari tingkat keparahannya dan seberapa besar gangguan ini memengaruhi pekerjaan, hubungan, dan kehidupan sosial Anda.

Namun, lonjakan amarah saja tidak cukup mendiagnosis seseorang mengalami PMDD. Perlu ada gejala psikologis lainnya, dan dokter juga perlu memastikan bahwa gejala itu tidak disebabkan gangguan psikologis lainnya seperti depresi.

Baik PMS dan PMDD yang parah dapat diobati. Leena Nathan mengatakan, ia sering mengobati masalah mood ini dengan pil KB untuk mempertahankan keseimbangan hormon dalam darah. Studi yang ditinjau oleh Asosiasi Nasional untuk PMS juga menyimpulkan terapi perilaku kognitif, atau CBT, juga bermanfaat untuk orang dengan PMDD, bersama dengan obat-obatan. Tapi sebelum mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

1 hari lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

4 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

20 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

31 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

31 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.