3 Sebab Wanita Lebih Rentan Mengalami Insomnia Dibanding Pria

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 14 Februari 2021 07:18 WIB

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur nyenyak selama tujuh hingga delapan jam di malam hari bukanlah hal yang mudah bagi semua orang. Beberapa orang mungkin pergi tidur lebih awal tetapi akan terus bolak-balik melewati waktu tidur mereka. Tidak peduli seberapa lelahnya mereka, menutup mata tampaknya tidak mungkin, dan jika mereka adalah wanita, episode sulit tidur bahkan lebih sering terjadi. Studi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pria, wanita lebih rentan menderita insomnia, karena beberapa faktor fisiologis dan psikologis.

Insomnia disebut sebagai gangguan tidur di mana orang sering mengalami kesulitan untuk tertidur. Kondisi tersebut dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, sehingga mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Melansir laman Times of India, berikut 3 alasan mengapa wanita lebih rentan mengalami insomnia dan cara mengatasinya.

Alasan wanita rentan mengalami insomnia

1. Salahkan hormon

Ada hubungan yang kuat antara hormon dan siklus tidur Anda. Berdasarkan sebuah penelitian, tidak ada perbedaan dalam siklus tidur antara kedua jenis kelamin tersebut hingga mereka mencapai masa pubertas. Perubahan pola tidur dimulai saat anak perempuan mulai menstruasi. Siklus tidur mereka menjadi lebih baik atau lebih buruk tergantung pada siklus bulanan mereka karena fluktuasi hormon. Kehamilan dan menopause, yang menyebabkan perubahan hormonal yang besar, juga dapat merusak jadwal dan tidur yang teratur.

2. Gangguan mood

Advertising
Advertising

Alasan kedua adalah perubahan suasana hati yang drastis seperti kecemasan dan depresi. Kita semua tahu bahwa wanita lebih cenderung menjadi emosional dan mengalami perubahan suasana hati yang drastis, terutama menjelang menstruasi. Ini juga bisa membuat mereka lebih rentan terhadap masalah tidur. Itu karena banyak bahan kimia di otak yang bertanggung jawab atas gangguan mood juga terlibat dalam pengaturan tidur kita.

3. Memaksakan kehidupan pribadi dan profesional

Satu hal yang kita semua akan terima adalah bahwa wanita lebih sering menjadi pengasuh utama bagi anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Mereka memiliki tugas untuk mengatur rumah dan bahkan pekerjaan mereka. Semua aktivitas ini menambah tingkat stres mereka dan mengganggu siklus tidur.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Insomnia, Beda Dengan Susah Tidur Biasa

Bagaimana mengatasi masalah insomnia

Sangat penting untuk mengatasi masalah insomnia sebelum mulai mengganggu kehidupan sehari-hari Anda. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini, tetapi pertama-tama, penting untuk mencari penyebab yang mendasari dan meninjau kebiasaan tidur Anda.

Kebanyakan orang mengalami insomnia pada suatu waktu dalam hidup mereka. Biasanya berlangsung selama satu atau dua hari. Kondisi ini dianggap kronis ketika episode insomnia terjadi tiga malam dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih. Penting untuk mencari bantuan profesional dalam situasi seperti itu.

Berdasarkan temuan, Anda dapat memilih langkah-langkah berikut untuk mengatasi insomnia

- Pertahankan jadwal tidur yang konsisten bahkan di akhir pekan atau hari libur.
- Batasi asupan alkohol dan kafein menjelang waktu tidur.
- Hindari waktu layar satu jam atau lebih sebelum tidur.
- Hindari makan berat saat larut malam.
- Lakukan beberapa teknik relaksasi untuk melepas lelah.

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

8 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

9 jam lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

3 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

8 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

8 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

8 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

10 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya