Berat Badan Turun Belum Tentu Sehat, Ini 6 Dampak yang Merugikan Tubuh

Reporter

Tempo.co

Editor

Mila Novita

Kamis, 11 Februari 2021 10:23 WIB

Ilustrasi langsing. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Berat badan yang ideal jauh lebih sehat daripada yang berlebihan. Selain merasa lebih baik, tidur jug lebih nyenyak, memiliki lebih banyak energi, dan mengurangi risiko penyakit dan kematian dini. Itu sebabnya banyak orang yang berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara, dari diet, olahraga, sampai mengonsumsi obat-obatan.

Tapi hati-hati jika mengalami penurunan berat badan yang drastis, cepat, atau menjalani diet demi cepat punya tubuh langsing. Efek samping penurunan berat badan yang dramatis ini lebih banyak yang merugikan daripada yang menguntungkan.

Dilansir dari eatthis.com, Rabu, 10 Februari 2021, hilangnya lemak berlebih dapat berdampak pada tubuh, hormon, metabolisme, suasana hati, dan bahkan status hubungan. Inilah enam bahaya penurunan berat badan yang dramatis.

1. Depresi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One, meskipun menurunkan berat badan disertai dengan manfaat kesehatan, efek pada kesehatan mental tidak begitu mudah. Para peneliti, dari University College of London, menemukan bahwa orang yang kehilangan 5 persen atau lebih berat badannya memiliki kemungkinan lebih besar mengalami depresi sesudahnya.

"Melawan godaan makanan tidak sehat yang selalu ada dalam masyarakat modern membutuhkan beban mental, karena membutuhkan kemauan yang besar dan mungkin melibatkan kehilangan beberapa aktivitas yang menyenangkan," kata Sarah Jackson dari UCL Institute of Epidemiology & Public Health Care, penulis utama studi. "Siapa pun yang pernah menjalani diet akan mengerti bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan."

2. Kekurangan nutrisi penting
Banyak program penurunan berat badan mengharuskan orang untuk memangkas seluruh kelompok makanan. Ini artinya beberapa vitamin, mineral, dan nutrisi penting lainnya juga dikurangi.

"Menghentikan produk susu tanpa alasan medis, misalnya, menurunkan asupan kalsium dan Vitamin D Anda. Jika Anda makan yogurt dan tiba-tiba berhenti, Anda tidak mendapatkan banyak probiotik untuk usus Anda," kata Leslie Bonci, ahli diet.

Advertising
Advertising

Mengurangi terlalu banyak lemak juga dapat mengurangi tingkat lipid dan mengurangi penyerapan vitamin larut dalam lemak tubuh, yang berdampak buruk pada kesehatan kulit dan rambut Anda.

Baca juga: 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik

<!--more-->

3. Mempengaruhi hubungan
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan lebih mudah bagi pasangan jika mereka mencoba menurunkan berat badan bersama. Namun, menurut studi terhadap 21 pasangan yang dilakukan oleh para peneliti di North Carolina State University, jika hanya salah satu yang kehilangan berat badan, hal itu dapat berdampak negatif pada hubungan dan berpotensi menyebabkan perpisahan.

Studi lain, yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Surgery, menemukan bahwa mereka yang menjalani operasi bariatrik dan menurunkan berat badan berisiko mengalami perpisahan dan perceraian. "Selain hubungannya dengan komorbiditas obesitas, penurunan berat badan yang dipicu oleh operasi bariatrik juga terkait dengan perubahan status hubungan," tulis peneliti.

4. Kehilangan otot
Jika berat badan turun terlalu cepat, jangan-jangan bukab lemak yang berkurang melainkan otot. "Diet pembatasan kalori dapat menyebabkan tubuh Anda memecah otot untuk energi dan bahan bakar," kata Emmie Satrazemis, seorang ahli diet dan direktur nutrisi terdaftar.

Jika kehilangan otot, Anda juga kehilangan salah satu pembakar kalori tubuh yang paling efektif. Jadi ada risiko berat badan akan kembali naik karena pembakaran kalori tidak optimal.

Baca juga: Cerita Billie Eilish Sempat Minum Pil Diet untuk Menurunkan Berat Badan

5. Siklus menstruasi terganggu
"Penurunan berat badan yang berlebihan atau tiba-tiba dapat menyebabkan haid berhenti," tulis National Health Service Inggris. "Sangat membatasi jumlah kalori dapat menghentikan produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi."

6. Berat badan bisa kembali
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa diet ketat, termasuk yang sangat rendah kalori, tidak bertahan lama.

"Jika melakukan diet ketat, Anda akan menurunkan berat badan. Tapi kemungkinan besar akan kembali. Bahkan ada kemungkinan bahwa berat badan yang kembali lebih banyak daripada yang dihilangkan," kata dokter dan psikolog yang banyak menangani diet, Rebecca Leslie.

Jadi, pikirkan cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Konsultasikan dengan dokter agar efek yang ditimbulkan tidak merugikan kesehatan.

Berita terkait

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 jam lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

2 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

2 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

3 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

7 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

8 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

11 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya