Indeks Glikemik Rendah, Benarkah Gula Kelapa Lebih Sehat?

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mila Novita

Sabtu, 30 Mei 2020 05:45 WIB

Pekerja mencetak adonan gula saat menyelesaikan pembuatan gula kelapa (Gula Jawa) di kawasan PT Perkebunan Nusantara XII, Sungai Lembu, Banyuwangi, Jawa Timur. 31 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Gula kelapa kerap dianggap lebih sehat karena indeks glikemiknya lebih rendah, juga tak mengandung fruktosa, zat yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan.

Namun perlu diingat bahwa sekitar 80 persen kandungan gula kepala adalah sukrosa. Bandingkan dengan gula pasir biasa yang 50 persen kandungannya sukrosa dan 50 persen lainnya fruktosa. Atau kandungan gula jagung yang 55 persen fruktosa dan 45 persen glukosa.

Separuh dari kandungan sukrosa merupakan fruktosa. Artinya, masih ada risiko jika gula kelapa dikonsumsi berlebihan, mulai dari dampak sindrom metabolik, obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung.

Di sisi lain, gula kelapa juga dikenal mengandung indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan gula biasa. Indeks glikemik adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah seseorang, hanya beberapa saat setelah dikonsumsi.

Glukosa mengandung indeks glikemik 100. Sementara gula pasir mengandung indeks glikemik 60 dan gula kelapa 54. Meski demikian, cara pengolahan, merek, dan porsi gula kelapa juga berpengaruh terhadap respons tubuh atas gula dengan indeks glikemik tertentu.

Advertising
Advertising

Gula kelapa terbuat dari cairan yang ada di pohon kelapa, berbeda dengan gula palem. Proses pembuatannya meliputi dua tahap. Pertama, bunga dari pohon dipotong agar cairannya bisa ditampung dalam kontainer. Kemudian, cairan tersebut dipanaskan hingga sebagian besar kandungan cairannya menguap.

Hasil akhirnya berupa cairan kecokelatan dengan tekstur butiran. Warnanya sangat mirip dengan gula biasa namun ukuran partikelnya lebih kecil.

Mengingat prosesnya yang masih alami, gula kelapa masih mengandung nutrisi. Di antaranya mineral seperti zat besi, zinc, kalsium, dan potasium. Ada juga asam lemak rantai pendek seperti polifenol dan juga antioksidan.

Di dalamnya juga ada substansi serat yang disebut inulin. Serat yang satu ini dapat memperlambat penyerapan glukosa, sekaligus menjawab mengapa indeks glikemik gula kelapa lebih rendah jika dibandingkan dengan gula biasa.

Meskipun gula kelapa masih mengandung beberapa nutrisi, kandungan gulanya tetap lebih tinggi ketimbang manfaatnya untuk kesehatan. Bahkan, untuk bisa mendapatkan manfaat mineral hingga antioksidan dari gula kelapa, perlu konsumsi dalam jumlah sangat banyak. Tentunya, ini berbahaya.

Analoginya, dalam satu sendok teh gula kelapa terdapat sekitar 10 miligram kalsium. Ini hanya satu persen dari rekomendasi angka kecukupan gizi konsumsi kalsium orang dewasa setiap harinya yaitu 1.000 miligram.

Jika ditarik kesimpulan, gula kelapa bukan jenis pemanis yang menyehatkan atau penuh nutrisi. Hanya saja, gula kelapa adalah versi lebih sehat dari gula pasir biasa.

SEHATQ

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

6 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

7 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

8 hari lalu

Samsung Galaxy Watch 7 Dikabarkan Memiliki Sensor yang Bisa Memantau Gula Darah

Sebuah laporan terbaru dari Korea Selatan mengungkapkan fitur sensor kesehatan penting yang dapat dimiliki Samsung Galaxy Watch 7.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

12 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

15 hari lalu

10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.

Baca Selengkapnya