Hamil Muda Tetap Sehat saat Puasa, Cukupi Cairan dan 3 Hal Ini
Reporter
Sehatq.com
Editor
Yunia Pratiwi
Kamis, 7 Mei 2020 03:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit para ibu hamil yang merasa sanggup untuk menjalani puasa, terutama saat usia kehamilan trimester pertama. Sebenarnya, ibu hamil tidak diwajibkan menjalani puasa Ramadhan apabila merasa tidak sanggup atau khawatir terjadi sesuatu pada janin yang tengah dikandungnya. Di kalangan para ahli kesehatan sendiri, puasa saat sedang hamil, termasuk hamil muda, masih menjadi perdebatan.
Beberapa hasil penelitian ada yang mengungkapkan bahwa ibu yang menjalani puasa saat hamil dapat berisiko membuat bayi lahir prematur serta bayi lahir dengan berat badan rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak berpuasa. Sedangkan, hasil penelitian lainnya menyatakan bahwa ibu hamil yang berpuasa dan tidak berpuasa saat Ramadan tidak ditemukan perbedaan pada pertumbuhan bayi dan waktu kelahiran bayi.
Namun, risiko tersebut tergantung pula pada kondisi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Selain itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai risiko puasa saat hamil muda bagi ibu hamil dan sang janin.
Beberapa sumber menyatakan bahwa puasa saat hamil paling aman dilakukan saat usia trimester kedua kehamilan (4-7 bulan). Pasalnya, usia kehamilan kurang dari 4 bulan dikhawatirkan masih rentan terjadi keguguran, sedangkan lebih dari 7 bulan biasanya ibu hamil sering merasa lelah sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Meski demikian, kondisi ini berbeda-beda untuk setiap ibu hamil. Maka dari itu, perlu dipastikan berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter kandungan.
Jadi, sebaiknya sebelum memutuskan menjalani puasa, ibu hamil harus memeriksakan diri terlebih dahulu pada dokter kandungan mengenai kondisi dirinya dan sang janin, serta menanyakan apakah Anda boleh berpuasa atau tidak. Dokter kandungan akan memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi Anda dan janin.
Berikut ini tips aman menjalani puasa saat hamil muda yang perlu dilakukan.
1. Perbanyak asupan cairan
Perlu diingat bahwa selama hamil kebutuhan cairan tubuh ibu hamil akan semakin meningkat dari hari ke hari. Jadi, jika ingin menjalankan ibadah puasa saat hamil muda, pastikan Anda minum banyak air saat sahur dan berbuka puasa.
Ibu hamil perlu minum air putih setidaknya 8 gelas atau 2 liter per hari. Anda juga bisa memperbanyak konsumsi cairan melalui sayuran, buah-buahan, sup, dan makanan berkuah lainnya. Hindari makan makanan asin saat sahur karena dapat membuat Anda menjadi haus terus menerus.
Hindari juga minum minuman berkafein, seperti teh, kopi, cokelat, dan minuman bersoda karena jenis minuman tersebut dapat mendorong lebih banyak cairan hilang dari tubuh serta dapat memicu timbulnya sakit kepala. Salah satu tips aman menjalani puasa saat hamil muda ini penting agar Anda terhindar dari dehidrasi saat puasa.
2. Makan makanan bergizi
Makan makanan bergizi melalui asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral juga menjadi tips aman menjalani puasa saat hamil muda berikutnya. Jadi, pastikan Anda mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap harinya saat sahur dan berbuka puasa. Selain itu, makanlah makanan yang mengandung asam folat, zat besi, dan kalsium, yang bisa diperoleh dari sayuran hijau, daging, telur, dan susu. Zat-zat gizi tersebut penting untuk dipenuhi pada masa awal-awal kehamilan.
3. Perhatikan berat badan
Perhatikan berat badan sebelum dan saat sedang menjalani puasa. Saat usia trimester pertama kehamilan, Anda disarankan dapat meningkatkan berat badan 1-3 kilogram. Jika terjadi penurunan berat badan maka kemungkinan besar dapat meningkatkan risiko pada janin. Jadi, pertahankan berat badan Anda dan lakukan konsultasi dengan dokter kandungan sesuai jadwal.
4. Cukup istirahat dan jangan stres
Perubahan rutinitas, kekurangan asupan minuman dan makanan, serta perbedaan waktu untuk makan dan minum bisa saja menyebabkan ibu hamil menjadi stres. Sebab itu, Anda harus mengatur waktu istirahat dengan baik agar tidak menyebabkan stres dan mengganggu kondisi kesehatan.