Benarkah Paket Makanan Bisa Menjadi Media Penularan Virus Corona?

Selasa, 28 April 2020 13:00 WIB

Makanan yang dibungkus untuk dibawa pulang dari restoran. Unsplash.com/Bianca Ackermann

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi kesehatan dunia atau WHO dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau CDC terus menyarankan orang untuk mencuci tangan pakai sabun dan menjaga kebersihan di lingkungan mereka. Hal ini diimbau karena virus corona bisa ditransfer melalui fomites, yang merupakan objek dimana tetesan udara yang terinfeksi menetap dan menular ke manusia ketika mereka menyentuh dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.

Fomites dapat berupa apa saja dari koran hingga gagang pintu atau dari meja ke kursi. Pertanyaan yang kerap meresahkan orang adalah apakah makanan yang dibungkus untuk dibawa pulang dari restoran dapat bertindak sebagai fomite dan menyebarkan infeksi.

Melansir laman Boldsky, menurut WHO sangat tidak mungkin seseorang bisa terpapar virus corona dari makanan. Namun, sampai batas tertentu, paket makanan dapat bertindak sebagai fomite dan menyebarkan virus. Hal ini bisa terjadi ketika orang positif Covid-19 batuk atau bersin lalu mengenai pada paket makanan dan orang lain secara tidak sengaja menyentuhnya dan kemudian menyentuh mata atau mulut mereka.

Organisasi kesehatan dan industri makanan mengambil langkah-langkah pencegahan yang cukup dan memastikan pemeriksaan kesehatan sehari-hari para pekerjanya. Selain itu, di banyak negara, pemilik toko mempertahankan aturan jarak sosial dan tidak mengizinkan pelanggan tanpa masker dan tangan yang bersih.

Untuk mencegah kontaminasi makanan akibat Covid-19, Manajemen Keamanan Pangan di bawah program prasyarat mereka mempraktikkan kebersihan yang baik, sanitasi, pembersihan, kebersihan toko, kebersihan transportasi, dan lainnya untuk lingkungan pemrosesan yang higienis.

Advertising
Advertising

Menurut penelitian, virus corona dapat hidup dari plastik dan stainless steel hingga 72 jam, sementara selama empat jam pada tembaga dan 24 jam pada kardus. Melihat harapan hidup virus pada permukaan yang berbeda, banyak industri makanan telah memberikan pelatihan yang memadai kepada pekerja mereka tentang prinsip-prinsip kebersihan dan pengemasan makanan.

Oleh karena itu, dengan semua langkah-langkah keamanan ini, peluang kelangsungan hidup virus pada paket makanan sangat rendah. Ada beberapa faktor yang mengurangi kemungkinan penyebaran virus corona melalui makanan.

Pertama, yang terpenting adalah keamanan pangan. Seperti disebutkan di atas, industri makanan sudah bekerja keras dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah infeksi.

Kedua, makanan tidak bertindak sebagai tempat berkembang biaknya virus, tidak seperti bakteri, dan karenanya tidak dapat berkembang biak di permukaan ini tetapi dapat tinggal di sana hanya selama beberapa jam.

Bahkan jika kita mengkonsumsi makanan dengan virus corona yang ada di dalamnya, asam yang ada di perut tidak akan membuat mereka hidup lebih lama. Ini adalah beberapa teori yang membuktikan bahwa makanan tidak dapat menyebarkan Covid-19.

Namun, cara terbaik untuk memastikan keamanan makanan Anda adalah memasak di dapur Anda sendiri. Jangan makan makanan mentah, terutama produk daging dan mengkonsumsinya hanya setelah dimasak dengan benar.

Sebab beberapa jenis virus dan bakteri terbunuh pada suhu tinggi. Jika Anda memesan makanan dari luar, pastikan makanannya panas dan jika tidak, hangatkan kembali dan baru dikonsumsi.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

9 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

11 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

23 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya