Khasiat Matcha untuk Kesehatan Hati hingga Mencegah Kanker

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Selasa, 17 Maret 2020 11:30 WIB

Ilustrasi matcha (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Matcha dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selama ini matcha kerap diolah menjadi beraneka ragam makanan dan minuman. Matcha juga dibuat dari tumbuhan yang menjadi bahan teh hijau, yakni Camellia sinensis. Namun, perawatan matcha berbeda dari teh hijau, sehingga kandungan nutrisinya pun juga berbeda.

Meski banyak manfaatnya, beberapa studi telah menunjukkan bahwa mengonsumsi matcha terlalu banyak, bisa menimbulkan penyakit hati. Selain itu meningkatkan risiko tubuh terpapar dengan pestisida, bahan kimia, dan arsenik, yang sering ditemukan di tempat-tempat tumbuhnya teh hijau. Belum ada rekomendasi mengenai takaran konsumsi matcha yang ideal. Namun demi keamanan, sebaiknya tidak mengonsumsinya lebih dari 2 gelas dalam sehari.

Lalu, apa saja manfaat matcha untuk kesehatan? Simak ulasannya berikut ini

1. Mengandung antioksidan
Manfaat matcha yang pertama adalah mengandung antioksidan. Matcha ternyata dilengkapi dengan katekin, senyawa tanaman dalam teh yang bertindak sebagai antioksidan alami. Antioksidan yang ada di dalam matcha ini mampu melawan radikal bebas, sehingga penyakit kronis dapat dicegah.

Bahkan, jumlah katekin yang ada di dalam matcha, disebut 137 kali lebih banyak dibandingkan dengan jenis teh hijau lainnya. Sebuah studi pada hewan uji membuktikan, memberikan matcha pada tikus bisa mengurangi kerusakan yang diakibatkan radikal bebas dan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.

2. Menjaga kesehatan hati
Beberapa riset telah memperlihatkan kemampuan matcha dalam menjaga kesehatan organ hati. Sebuah penelitian pada tikus pengidap diabetes selama 16 minggu, menemukan bahwa matcha bisa mencegah kerusakan pada hati dan ginjal.

Advertising
Advertising

Riset lainnya menunjukkan bahwa matcha bisa mengurangi kadar enzim di dalam hati, pada 80 pengidap penyakit hati berlemak nonalkohol. Lebih dari itu, manfaat matcha ternyata dibuktikan oleh 15 studi, bahwa rajanya teh hijau ini mampu menurunkan risiko penyakit hati. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan, karena mayoritas penelitian ini hanya bergantung pada hewan uji saja.

3. Meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitif
Manfaat matcha berikutnya adalah mengandung asam amino bernama L-theanine. Beberapa penelitian membuktikan, mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung L-theanine, dapat meningkatkan konsentrasi.

Sebuah riset pada 2017 menjelaskan, sebanyak 20 responden pria berhasil meningkatkan konsentrasi dan kemampuan kognitifnya, setelah mengonsumsi 200 miligram matcha. Penelitian itu juga menemukan, mengonsumsi matcha dengan tambahan 160 mg kafein, bisa memperbesar efek baik yang dirasakan.

Tidak heran, sebuah penelitian dari 49 studi juga menyatakan, komponen tumbuhan yang dikandung matcha memang berpotensi meningkatkan suasana hati dan performa. Misalnya, L-theanine, yang bisa membawa suasana tenang dalam diri.

4. Mencegah kanker
Matcha mengandung katekin, sebuah antioksidan yang mampu menjaga tubuh dari radikal bebas. Beberapa studi tabung dan penelitian hewan uji memperlihatkan, matcha bisa mencegah perkembangan sel kanker. Namun tentu saja, penelitian pada manusia masih diperlukan untuk membuktikannya. Katekin dipercaya sebagai antioksidan perkasa yang bisa menjaga sel-sel dalam tubuh, dari kerusakan DNA.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung
Studi yang melibatkan populasi besar telah menunjukkan, manfaat matcha dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Tidak hanya itu, matcha disebut bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Walau demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan manfaat matcha yang satu ini.

6. Mencegah diabetes tipe 2
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa meminum teh matcha sebanyak 3-4 kali dalam sehari, bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2. Sebab, matcha juga bermanfaat menjaga berat badan ideal, tekanan darah sistolik, dan indeks massa tubuh.

7. Menurunkan berat badan
Ketika melihat suplemen penurun berat badan, coba lihat konten nutrisinya di bagian belakang. Kemungkinan besarnya, Anda akan melihat kandungan ekstrak teh hijau. Sebagai salah satu jenis teh hijau, matcha juga dipercaya bisa menurunkan berat badan. Sebuah riset menunjukkan, mengonsumsi suplemen teh hijau yang dibarengi dengan olahraga, bisa meningkatkan pembakaran lemak hingga 17 persen. Sebuah laporan dari 11 riset juga menjelaskan, teh hijau dapat menurunkan berat badan dan menjaga hasil penurunan tersebut.

SEHATQ

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

50 menit lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

2 hari lalu

Diet Mediterania Baik untuk Penderita Asam Urat, Apa yang Boleh Disantap?

Penderita asam urat perlu menjaga jenis dan pola makan agar tetap sehat. Diet Mediterania disebut baik untuk penderita kadar asam urat.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya