Fakta Penularan Virus Corona pada Anak-anak dan Cara Mencegahnya

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Minggu, 15 Maret 2020 21:21 WIB

Petugas PT KAI Daop 1 Jakarta memeriksa suhu tubuh anak penumpang kereta sebagai bagian dari sosialisasi pencegahan virus Corona, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Tak hanya memeriksa suhu tubuh, petugas juga turut membagikan masker gratis hingga mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengumumkan ada pasien yang positif virus corona atau COVID-19 dengan usia di bawah 5 tahun atau balita. Hal ini tentu membuat banyak orangtua panik akan merebaknya wabah virus corona di kalangan anak-anak. Meskipun demikian, Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC menyatakan anak-anak bukanlah golongan yang paling berisiko terkena virus baru ini.

Penularan virus corona ke anak-anak ini menambah panjang daftar pasien corona pada anak-anak di bawah usia 15 tahun yang sebelumnya juga pernah terjadi di beberapa negara. Salah satu kasus penularan virus corona yang paling ekstrem terjadi di Wuhan, Tiongkok, Februari lalu. Saat itu, bayi yang baru berusia 30 jam dinyatakan positif COVID-19 karena ibunya terlebih dahulu mengidap penyakit yang sama.

Penularan virus corona pada anak-anak pun sama dengan orang dewasa, yakni melalui cairan (droplet) yang keluar dari mulut penderita penyakit tersebut ketika bersin, batuk, atau hanya berbicara. Droplet ini bisa terlebih dahulu menempel di benda, kemudian tersentuh tangan anak yang digunakan untuk menyeka wajah atau makan. COVID-19 seringkali dihubungkan sebagai penyakit dengan sistem imun rendah sehingga anak-anak dikhawatirkan lebih rentan terkena wabah yang satu ini.
Berikut ini beberapa fakta tentang hubungan virus corona dan anak-anak
1. Jumlah anak-anak yang positif COVID-19 sedikit
Dibanding orang dewasa, hanya sedikit anak-anak yang terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok, ini. Dalam jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh JAMA, terungkap bahwa virus ini paling banyak menyerang orang berusia 49-56 tahun.
2. Gejala COVID-19 pada anak-anak lebih ringan
Anak-anak yang divonis positif virus corona biasanya mengalami gejala yang lebih ringan dibanding orang dewasa. Hingga saat ini, pasien COVID-19 yang menunjukkan kondisi fisik yang berat sebagian besar merupakan lansia maupun orang yang memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular.

Kondisi ini mirip dengan saat wabah virus SARS dan MERS melanda beberapa negara, beberapa tahun silam. Saat itu, anak-anak juga ada yang terkena kedua virus tersebut, namun tingkat keparahan dan kematiannya tidak setinggi orang-orang dewasa.

Para ahli kesehatan sendiri belum bisa menemukan faktor penyebab tidak terlalu parahnya dampak penularan virus corona pada anak-anak ini. Namun, ada dua teori yang mungkin melandasi hal ini:
- Anak-anak yang masih negatif COVID-19 memang belum terekspos oleh virus ini, atau
- Ada perbedaan sistem kerja antibodi dalam diri anak yang berbeda dengan orang dewasa.

Yang jelas, hingga kini, para dokter belum bisa mengambil kesimpulan tentang dampak virus corona terhadap anak-anak. Untuk itu, para orangtua tetap disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan agar anak-anak mereka terhindar dari paparan virus ini.

Advertising
Advertising

Cara mencegah penularan virus corona pada anak-anak

Karena cara penularan virus corona pada anak-anak sama dengan orang dewasa, maka tindakan preventif yang harus dilakukan juga sama, yakni:
- Memastikan anak sering mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.
- Hindari orang yang terlihat sakit, termasuk batuk dan bersin.
- Bersihkan benda-benda yang sering disentuh anak dengan disinfektan, misalnya gagang pintu, kursi, meja, hingga mainannya.
- Cuci mainan anak juga dengan air dan sabun atau sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Bila memungkinkan, cuci mainan tersebut menggunakan air hangat.
- Bagi orangtua, kurangi kebiasaan mencium atau menyentuh wajah anak Anda.
- Jangan membawa anak-anak di kerumunan atau keramaian.
- Bagi orangtua yang bekerja, sepulang kerja segera ganti pakaian dan mandi sebelum berinteraksi dengan anak.

Anak-anak tidak perlu menggunakan masker jika tidak sedang demam, batuk, atau pilek. Sebaliknya, jika anak memperlihatkan gejala demikian, bawa ia ke pusat layanan kesehatan dengan mengenakan masker dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain.

SEHATQ

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

3 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

3 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

4 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya