Irish Bella Hamil Lagi, Ini Tips Mengatasi Kandungan Lemah

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 13 Februari 2020 09:04 WIB

Pesinetron Irish Bella. (Instagram@_irishbella_)

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa bulan setelah melahirkan bayi kembarnya yang meninggal dunia, Irish Bella yang menikah dengan Ammar pada 28 April 2019 itu hamil lagi. Kabar kehamilannya dibagikan melalui video di saluran YouTube mereka pada Rabu, 12 Februari 2020.

Di video itu terlihat Irish berbisik kepada Ammar dan mengatakan bahwa dia akan segera jadi ayah. "Kamu akan jadi ayah. Kamu akan jadi ayah. Aku hamil," kata perempuan 23 tahun itu.

Irish Bella sempat mengalami keguguran pada Oktober 2019. Kematian bayi kembar pasangan itu terjadi di saat usia kandungan sudah 26 minggu. Menurut keterangan, kematian itu karena Mirror Syndrom yang menyebabkan bayi kembar mereka mengalami twin to twin transfusion syndrome. Artinya, pembuluh darah kedua janin itu berhubungan sehingga salah satu janin mengalirkan darah ke janin lainnya.

Salah satu hal yang harus diwaspadai saat hamil adalah indikasi kandungan lemah. Hal ini juga dialami Irish Bella. Kandungan lemah erat kaitannya dengan serviks, bagian bawah uterus ke arah vagina. Sebelum seorang wanita hamil, serviks ini umumnya dalam kondisi tertutup dan kokoh.

Sementara saat hamil dan janin terus berkembang, serviks perlahan menjadi lebih lunak dan terbuka. Pada kasus kandungan lemah, serviks bisa membuka terlalu cepat dan risikonya kelahiran prematur.

Advertising
Advertising

Gejala kandungan lemah

Kandungan lemah tidak mudah terdeteksi. Biasanya, apabila dokter kandungan memang mendeteksi ada kemungkinan kandungan lemah, maka akan direkomendasikan obat pencegahan yang dikonsumsi sebelum kehamilan.

Tak hanya itu, ibu hamil dengan kandungan lemah juga disarankan untuk lebih sering sering memeriksakan kehamilan mereka lewat USG. Beberapa gejala kandungan lemah biasanya juga baru terasa pada trimester kedua, saat kehamilan menginjak minggu ke-14 hingga ke-20.

Beberapa gejala kandungan lemah adalah terasa sensasi panggul tertekan, rasa sakit di punggung yang tidak terasa sebelumnya, kram perut, perubahan cairan yang keluar dari vagina, serta sedikit pendarahan Meskipun kandungan lemah mengkhawatirkan, faktanya hal ini hanya terjadi 1 kasus pada setiap 100 kehamilan. Artinya, kondisi kandungan lemah tidak umum melanda ibu hamil.

Ketika ada seorang ibu hamil yang mengalami kandungan lemah, tentu pertanyaan besar berikutnya adalah apa yang menjadi penyebabnya? Beberapa penyebab kandungan lemah di antaranya pernah menjalani operasi di bagian serviks, serviks atau uterus dengan bentuk tidak semestinya karena bawaan lahir, trauma pada serviks akibat kuret atau keguguran, dan pemberian hormon estrogen buatan (Diethylstilbestrol)

Perlu diingat bahwa kandungan lemah kerap tidak terdeteksi pada trimester pertama. Bahkan, bisa saja kandungan lemah baru diketahui setelah terjadi keguguran pada trimester kedua dan ketiga. Setidaknya 25 persen keguguran di fase kehamilan ini terjadi akibat kandungan lemah.

Jika sudah terkait dengan kondisi sejak lahir, kandungan lemah tidak bisa dicegah. Tapi ada cara untuk setidaknya mengantisipasi hal terburuk terjadi. Tujuannya tentu saja agar kehamilan dapat berlangsung aman dan sehat hingga persalinan.

Beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah:

- Konsultasi kandungan berkala
Lebih rutin ketimbang ibu hamil yang kandungannya normal, mereka dengan kandungan lemah perlu berkonsultasi dengan kandungan secara berkala. Jangan ragu untuk menyampaikan gejala sekecil apapun kepada dokter kandungan, meski Anda mungkin merasa hal itu tidak penting.

- Konsumsi makanan bernutrisi
Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi seorang ibu menjadi dua kali lipat. Terlebih bagi mereka dengan kandungan lemah, maka kebutuhan kalsium, zat besi, asam folat, dan nutrisi penting lainnya juga harus diprioritaskan. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tersebut bahkan saat masih dalam tahap merencanakan kehamilan. Tujuannya untuk memastikan tubuh benar-benar siap menghadapi kehamilan.

- Kendalikan kenaikan berat badan
Saat hamil dan menyusui adalah fase-fase terberat untuk mengendalikan kenaikan berat badan. Padahal, menjaga kenaikan berat badan agar tidak berlebihan juga berkontribusi pada kesehatan bayi Anda. Rekomendasi kenaikan berat badan adalah sekitar 11-16 kilogram jika sebelum hamil berat badannya cukup ideal.

- Hindari substansi berbahaya
Anda juga harus menghindari substansi berbahaya seperti dari rokok dan alkohol. Tak hanya itu, konsultasikan pula pada dokter kandungan Anda apa saja suplemen yang dikonsumsi selama ini untuk ditakar keamanannya.

Salah satu prosedur untuk mengatasi kandungan lemah adalah dengan mengikat leher rahim sehingga serviks lebih tertutup dan kokoh. Prosedur ini disebut cerclage dan dilakukan pada kehamilan minggu ke-14 hingga ke-16.

Ketika memasuki kehamilan minggu ke-36 hingga ke-38, ikatan ini akan dibuka sehingga persalinan bisa berlangsung dengan aman. Tidak perlu khawatir karena membuka ikatan leher rahim ini tidak menyebabkan persalinan berlangsung saat itu juga. Meski demikian, ibu hamil yang mengalami iritasi pada serviks, pelebaran lebih dari 4 cm, atau ketuban pecah dini tidak bisa menjalani prosedur ikat leher rahim.

Seorang ibu hamil yang berhasil melahirkan dengan sukses meski memiliki kondisi kandungan lemah juga perlu lebih waspada sebelum memutuskan untuk kembali hamil. Bukan berarti dilarang, namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter demi memahami seluruh risikonya.

SEHATQ

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

3 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

15 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

24 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

30 hari lalu

Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

32 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

42 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

45 hari lalu

Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?

Baca Selengkapnya

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

45 hari lalu

Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

Kiky Saputri mengalami keguguran yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Ini penyebab seseorang mengalami keguguran.

Baca Selengkapnya

Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

46 hari lalu

Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.

Baca Selengkapnya

Cerita Pilu Kiky Saputri setelah Keguguran, Angkat Kista dan Ovarium Kiri

48 hari lalu

Cerita Pilu Kiky Saputri setelah Keguguran, Angkat Kista dan Ovarium Kiri

Kiky Saputri menuturkan, ia tak hanya melakukan operasi kuret untuk membersihkan rahimnya tapi juga pengangkatan kista dan ovarium bagian kiri.

Baca Selengkapnya