Ibu Menyusui Batuk, Pilih Obat dengan 4 Kandungan yang Aman

Reporter

Sehatq.com

Editor

Yunia Pratiwi

Sabtu, 18 Januari 2020 17:20 WIB

Ilustrasi batuk. health24.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu menyusui kadang kesulitan menemukan obat batuk yang aman dikonsumsi. Sama seperti saat hamil, ibu menyusui tidak boleh meminum obat apa pun secara serampangan. Pasalnya, kandungan dalam obat tersebut bisa berpindah pada air susu ibu (biasanya kurang dari satu persen) sehingga sedikit-banyak juga akan memengaruhi kondisi bayi Anda.

Untuk mengetahui obat batuk ibu menyusui yang aman, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika tidak, Anda minimal harus mengecek komposisi obat batuk tersebut sebelum meminumnya dan pastikan kandungan aktifnya memang aman untuk ibu menyusui.

Batuk adalah gejala yang berhubungan dengan masalah kesehatan lainnya, yakni flu atau alergi. Batuk flu bisa sembuh sendiri tanpa obat dalam 1-2 minggu, sedangkan batuk alergi bisa berhenti jika Anda menghindari pemicu alergi yang menyebabkannya.

Meskipun demikian, batuk bisa sangat mengganggu aktivitas, termasuk pada ibu menyusui. Untuk itulah, Anda dapat meredakan batuk dengan penggunaan obat yang tepat. Obat batuk yang beredar di pasaran biasanya mengandung lebih dari satu bahan aktif yang dapat meredakan batuk. Beberapa zat tersebut aman dikonsumsi oleh ibu menyusui, beberapa lainnya tidak.

Bahan-bahan dalam obat batuk ibu menyusui yang relatif aman dikonsumsi, di antaranya:

Advertising
Advertising

1. Paracetamol
Paracetamol bukanlah obat batuk, bahkan ini tidak bisa digunakan untuk meredakan batuk. Namun, paracetamol dapat meredakan gejala yang menyertai batuk, misalnya nyeri otot, pusing, dan demam (bila ada). Dengan kata lain, paracetamol dapat mengurangi ketidaknyamanan yang menyertai batuk sambil menunggu infeksi virusnya reda. Paracetamol juga aman digunakan oleh ibu menyusui, sekalipun diminum sedikit melebihi dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter.

2. Dekongestan
Obat batuk dekongestan yang mengandung pseudoephedrine dan phenylephedrine, sering digunakan untuk mengatasi batuk karena infeksi virus flu. Dekongestan tergolong sebagai obat batuk untuk ibu menyusui yang relatif aman, namun cara kerja obat ini dapat memengaruhi kegiatan menyusui Anda.

Dekongestan meringankan batuk dengan menyempitkan pembuluh darah di sekitar hidung sehingga Anda dapat bernapas lebih lega. Di sisi lain, penyempitan pembuluh darah juga dapat memengaruhi pasokan darah ke payudara sehingga produksi ASI juga ikut terganggu.

Jejak zat dalam dekongestan juga dapat menyebabkan beberapa bayi rewel. Namun, efek samping pada bayi ini dapat diminimalisir jika Anda menggunakan obat dekongestan yang berbentuk semprot hidung alias nasal spray. Satu hal yang perlu dicatat, Anda sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi pseudoephedrine karena dapat menurunkan jumlah ASI.

3. Antihistamin
Antihistamin dapat digunakan pada batuk yang disebabkan oleh reaksi alergi. Obat batuk ibu menyusui jenis ini biasanya mengandung diphenhydramine dan chlorpheniramine (mengakibatkan mengantuk), atau loratadine dan fexofenadine (tidak menyebabkan kantuk).

4. Dextromethorpan
Obat batuk ibu menyusui ini digunakan bila batuk Anda sangat mengganggu. Obat ini bisa dibeli bebas, namun sebaiknya hanya dikonsumsi dengan resep dokter. Meski dicap sebagai obat batuk untuk ibu menyusui yang aman, selalu perhatikan reaksi bayi setelah Anda menggunakan obat-obatan di atas. Sebaiknya, hentikan pemakaian obat jika bayi mengalami perubahan perilaku, seperti sangat rewel, sering mengantuk, malas menyusu, atau memperlihatkan sikap yang tidak seperti biasanya.

Untuk meminmalisir efek samping, Anda dapat mengambil langkah aman dalam meminum obat ketika menyusui. Gunakan dosis serendah mungkin, minum obat setelah bayi menyusu atau baru saja tertidur, dan sebisa mungkin gunakan cara alternatif selain meminum obat batuk.

Cara-cara alternatif yang direkomendasikan misalnya perbanyak istirahat dan tidur, pastikan lingkungan Anda selalu hangat, minum banyak cairan, serta berkumur dengan air garam untuk mengurangi nyeri pada tenggorokan. Anda juga dapat menghisap permen lozenges untuk meredakan tenggorokan. Minum air hangat yang dicampur lemon dan madu juga dapat membantu membuat jalan napas lebih lega.

Bila batuk Anda tidak reda setelah menggunakan obat batuk ibu menyusui di atas, jangan langsung beralih pada obat herbal. Sebaliknya, periksakan diri Anda ke dokter agar batuk Anda dapat ditangani sesuai dengan penyebabnya.

SEHATQ

Berita terkait

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

25 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

25 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

26 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

26 hari lalu

Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

28 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

28 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

34 hari lalu

4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.

Baca Selengkapnya

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

34 hari lalu

Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

38 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

38 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya