Toxic Relationship Bisa Ganggu Kesehatan, Stroke dan Jantung

Jumat, 10 Januari 2020 14:39 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tahu ketika hubungan mereka menjadi toxic relationship. Betapi bagi sebagian orang, toksisitas bisa begitu meresap sehingga mulai terasa normal. Setiap orang memiliki hal yang baik dan buruk, demikian juga semua hubungan pernah melewati masa-masa sulit. Cek apakah hubungan yang tengah Anda bangun berpotensi toxic dengan menjawab pertanyaan berikut ini.

Ketika Anda bersama orang itu atau setelah Anda bersama orang itu, apakah Anda merasakan hal-hal berikut sebagian besar waktu (atau lebih dari separuh waktu?

1. Energi terkuras secara fisik atau emosional
2. Berpikir buruk tentang dirimu
3. Anda selalu memberi tanpa mendapatkan kembali, atau orang lain selalu menerima tanpa memberi kembali kepada Anda.
4. Dijauhi teman dan orang lain
5. Terisolasi dari teman, keluarga, atau orang lain yang mendukung Anda, karena orang itu tidak ingin Anda berada di sekitar orang-orang yang toxic.
6. Secara emosional atau fisik tidak aman atau terluka
7. Takut

Hubungan yang saling mendukung satu sama lain adalah anugerah besar bagi kesehatan. Namun sayangnya, tak semua hubungan berlangsung sesuai yang kita inginkan termasuk saat kita terjebak pada toxic relationship.

Dilansir dari laman Dr. Will Cole, Jumat 9 Januari menunjukkan banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat stres kita berdampak negatif terhadap kesehatan.

Advertising
Advertising

Stres dapat meningkatkan hampir setiap masalah kesehatan seperti masalah otak, tiroid, kekebalan, dan berat badan. Tetapi lebih khusus lagi, studi Whitehall II sebuah badan penelitian terkemuka diikuti lebih dari 10.000 orang selama lebih dari 12 tahun, menegaskan bahwa hubungan toxic bisa menyebabkan stres adalah gangguan kesehatan adalah nyata.

Menurut penelitian ini, mereka yang berada dalam toxic relationship berada pada risiko lebih besar terkena masalah jantung dan stroke, dibandingkan mereka yang hubungan dekatnya tidak negatif.

Manusia telah mengadaptasi sesuatu yang disebut respon transkripsional kekal terhadap kesulitan (CTRA), dan sejenis ekspresi gen yang berhubungan dengan peradangan dan kekebalan rendah. Jika Anda dikejar oleh predator, CTRA memungkinkan beberapa manfaat jangka pendek yang bermanfaat, seperti peningkatan penyembuhan, pemulihan fisik, dan peningkatan kemungkinan bertahan hidup.

Namun, stres kronis dari hubungan yang tidak sehat dapat menyebabkan aktivasi jangka panjang CTRA otak, berkontribusi terhadap peradangan kronis dan meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti kelelahan adrenalin.

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

7 jam lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

3 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

4 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

4 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

4 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

5 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

5 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya