Ria Irawan Meninggal karena Kanker, Pentingnya Deteksi Dini Kanker pada Wanita

Reporter

Tempo.co

Editor

Yunia Pratiwi

Senin, 6 Januari 2020 09:10 WIB

Ria Irawan. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Tanah Air awal tahun 2020. Aktris Ria Irawan meninggal dunia, Senin 6 Januari 2020. Ria Irawan meninggal dunia di usia 50 tahun setelah berjuang melawa kanker kelenjar getah bening stadium empat.

Sebelumnya, Ria Irawan pernah divonis menderita kanker endometrium pada 2014. Dia dinyatakan sembuh setelah menjalani berbagai pengobatan, seperti kemoterapi dan radiasi. Tiga tahun berselang, sel kanker dalam tubuhnya aktif kembali dan penyakit itu kambuh. Ria Irawan harus bolak-balik ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani pengobatan. Terakhir dia dirawat pada September 2019.

Penyakit kanker pada wanita menjadi ancaman maut terbesar di seluruh dunia. Untuk itu, sangat penting melakukan deteksi dini dari kanker bagi wanita. Deteksi dini kanker dapat dilakukan melalui tes-tes umum untuk mengetahui berbagai jenis kanker pada wanita. Berikut adalah beberapa tips deteksi dini kanker pada wanita yang bisa dilakukan.

1. Kanker Payudara
Satu dari delapan wanita dapat berisiko menderita kanker payudara. Para ahli merekomendasikan mammogram untuk mendeteksi kanker payudara minimal setiap tiga tahun sekali bagi wanita usia 20-39 tahun. Sedangkan, wanita berusia lebih dari 40 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setiap tahun.

2. Kanker Kolorektal
Pemicu kanker paling tinggi kedua bagi wanita adalah kanker kolorektal. Gejala kanker kolorektal meliputi sulit buang air besar, diare, sembelit, perdarahan rektum atau feses berdarah, dan nyeri perut. Wanita yang berusia lebih dari 50 tahun sebaiknya menjalani pemeriksaan kanker kolorektal dan tes darah okultisme feses, minimal setiap setahun sekali.

Advertising
Advertising

3. Kanker Serviks
Kanker serviks kerap menyerang area saluran dari rahim menuju ke vagina. Menurut para ahli, tes Pap smear masih menjadi langkah paling efektif untuk mencegah kanker serviks pada wanita sejak usia 18 tahun. Pap smear dapat dilakukan minimal setiap tiga tahun sekali.

4. Kanker Endometrium
Kanker endometrium
biasanya menyerang lapisan rahim. Salah satu gejala awalnya adalah perdarahan rahim postmenopause atau menopause yang abnormal. Namun para ahli hanya merekomendasikan skrining kanker endometrium ketika seorang wanita telah menunjukkan gejala-gejalanya. Satu-satunya tes yang bisa dilakukan adalah pengambilan sampel jaringan atau biopsi endometrium dari lapisan rahim.

5. Kanker Ovarium
Sayangnya, belum ada tes skrining awal yang tersedia untuk kanker ovarium. Padahal, kanker ovarium tergolong penyakit yang mematikan bagi wanita. Para ahli menyarankan apabila Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker ovarium, segera berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan deteksi kanker sejak awal.

6. Kanker Kulit
Kanker kulit kadang juga sulit dideteksi sejak awal. Wanita berkulit terang harus lebih berhati-hati ketika mendeteksi setiap lesi kulit yang tidak normal. Perhatikan juga jika ada tahi lalat yang berubah bentuk, warna, dan ukurannya.

Meskipun deteksi dini kanker sangat penting, ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat berkonsultasi dengan dokter. Salah satunya adalah pemeriksaan kolesterol. Penyakit jantung membunuh lebih banyak wanita dengan usia di atas 50 tahun. Jadi, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kolesterol sejak usia 40-an.

Tingkat kolesterol darah merupakan faktor penentu risiko utama penyakit jantung yang membuat banyak pasien berakhir dengan kematian. Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari nikotin merupakan langkah strategis yang baik untuk mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung.

SEHATQ

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya